Peristiwa Daerah

Warga Miskin di Bondowoso Curhat Sulitnya Berobat di Rumah Sakit 

Rabu, 12 Agustus 2020 - 12:27 | 57.86k
Kondisi rumah Heriyanto, warga Desa Kembang Bondowoso, yang mengaku kesulitan saat mau berobat ke rumah sakit. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kondisi rumah Heriyanto, warga Desa Kembang Bondowoso, yang mengaku kesulitan saat mau berobat ke rumah sakit. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Heriyanto (38), seorang warga miskin Desa Kembang, RT 24 RW 08, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengeluhkan sulitnya berobat di rumah sakit, karena sistem administrasi yang begitu rumit. Penderita hernia ini, kebingungan dengan pembiayaan perawatannya karena tak memiliki kartu PBI Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS). Padahal ia sendiri merupakan warga tak mampu. 

Ketua RT 24 RW 08 sekaligus tokoh masyarakat, Sri Ningsih mengatakan, bahwa saat diperiksa di Basis Data Terpadu (BDT) pemerintah desa setempat, Heriyanto termasuk penerima PBI JKN. Bahkan, ibu dan bapak kandungnya juga memiliki kartu KIS. 

"Mereka satu KK, tapi saya tak tahu kenapa ini saat mengurusi ke BPJS. Nama Heriyanto yang jelas satu KK justru tak ada," katanya, Rabu (12/8/2020). 

Kini warga tersebut, diberi waktu 3x24 jam untuk mengurusi surat KIS oleh pihak rumah sakit. Selama proses pengurusan ini, pasien yang menderita Hernia itu masih didaftarkan dalam pembiayaan BPJS KIS. 

"Namun memang manakala dalam waktu tiga hari tak bisa, maka secara otomatis biayanya akan beralih ke pasien umum. Cuma bingung nanti kalau seandainya 3x24 jam belum bisa, bagaimana pembiayaan untuk perawatannya," paparnya. 

Pihaknya masih akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, terkait permasalahan ini.
"Ya mudah-mudahan ini bisa ada jalan keluar. Karena saya sendiri sebagai RT ini bingung jika ada permasalahan begini harus kemana," paparnya.

Sementara menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Syaifullah meminta, agar rumah sakit mengutamakan penaganan terlebih dulu.

"Kita jangan diskusi mekanismenya. Tapi selesaikan dulu apa pelayanannya. Kalau kita sibuk dengan mekanisme, maka bisa jadi orang sakit mati duluan," tegasnya.

Menurutnya, pasien awalnya ada di RS Bhayangkara, namun setelah adala laporan dari keluarga. Sekda meminta warga tersebut dipindah ke RSUD dr Koesnadi. "Tarik dulu ke RSUD mas, karena kalau di Bhayangkara saya tidak punya wewenang. Baru saya bantu terkait kebijakan," tegas Sekda Bondowoso, Syaifullah mengenai warga miskin Bondowoso yang kesulitan berobat di rumah sakit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES