Gaya Hidup

Kampung Jahe Merah Wujudkan Kota Malang menjadi Kota Herbal

Rabu, 12 Agustus 2020 - 12:19 | 351.70k
Lokasi budidaya tanaman herbal jahe merah, Selasa (11/8/2020) (Foto: Mery Cahyani/TIMES Indonesia)
Lokasi budidaya tanaman herbal jahe merah, Selasa (11/8/2020) (Foto: Mery Cahyani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Beberapa kampung di wilayah Kota Malang giat mengkampanyekan urban farming atau pertanian di wilayah perkotaan. Seperti yang ada di Kampung Jahe Merah di kawasan Perum. LPK 1. RW 7 RT 3, Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur yang berhasil membudidayakan tanaman herbal jahe merah.

Menurut Hernanik Sulistiowati, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) RW 7 RT 3, Kelurahan Muylorejo keberadaan kampung tersebut berkat adanya program Pemkot Malang dan bantuan Bank Indonesia (BI) yang memberikan bibit sayuran dan polybag. Lahan urban farming kemudian disiapkan oleh ibu-ibu KWT dibantu dengan bapak-bapak setempat.

Hal yang sama diungkapkan pula oleh Ketua RW 7, Kelurahan Mulyorejo, Ign. Hardiman. “Pada bulan Juli 2019 yang lalu, dari Pemkot menganjurkan untuk mengadakan urban farming untuk seluruh kelurahan yang ada di Kota Malang,” ungkapnya, Selasa (11/8/2020).

Adanya anjuran membentuk urban farming tersebut, ibu-ibu PKK setempat berinisiatif membudidayakan jahe merah. Jahe merah dipilih karena masyarakat percaya bahwa jenis rempah tersebut mampu menangkal serangan virus corona. 

“Dampaknya sangat positif, sangat cocok untuk daya tahan tubuh menghadapi wabah ini,” kata Hernanik saat ditemui Times Indonesia.

Tak hanya tanaman herbal jahe merah, tanaman herbal yang juga dibudidayakan, yaitu kunyit putih, lengkuas, lidah buaya, dan lain-lain. Selain itu di tempat ini juga membudidayakan berbagai macam sayuran dan buah. Seperti kangkung, sawi, bayam merah, bawang prei, strawberry, jeruk, mangga, dan lain-lain.

Hardiman menceritakan ketika Wali Kota Malang, Sutaji bersama istrinya berkunjung ke Kampung Jahe Merah ini menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Kota Malang sebagai Kota Herbal. Dan akan terus menggencarkan urban farming dalam membudidayakan tanaman-tanaman herbal.

Adanya wabah Covid-19 ini, urban farming menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan buah secara mandiri. Hal ini tentu yang menjadi tujuan utama dibentuknya urban farming adalah untuk ketahanan pangan. “Selain menambah income untuk keluarga. kalau sakit tidak perlu ke rumah sakit, tetapi mengonsumsi bahan-bahan herbal yang ada di sini,” ujar Hernanik salah satu penggagas Kampung Jahe Merah di Kelurahan Mulyorejo, Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES