Ekonomi

Berdayakan Eks ODGJ, Pemkot Kediri Berikan Pelatihan Keterampilan

Selasa, 11 Agustus 2020 - 21:50 | 65.94k
Para Eks ODGJ saat membuat ketrampilan keset yang diselenggarakan oleh Dinsos Kota Kediri. (Foto: Canda Adisurya/ TIMES Indonesia)
Para Eks ODGJ saat membuat ketrampilan keset yang diselenggarakan oleh Dinsos Kota Kediri. (Foto: Canda Adisurya/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEDIRIPemkot Kediri memberikan pelatihan keterampilan untuk mantan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)  yang ada di wilayah Kediri. Pelatihan dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Kediri.

Salah satu yang mengikuti pelatihan adalah perempuan bernama Rini, perempuan paruh baya yang biasanya berdiri sambil teriak-teriak di ujung jalan Basuki Rahmad. Di depan Gedung Bank Indonesia, perempuan ini biasanya berpenampilan seronok dan mengajak bicara pengendara saat menunggu traffic light.

Namun ada yang berbeda saat kami menemuinya hari ini, (11/8/2020). Mengenakan setelan warna pink muda, dan wajah ditutup masker, tak ada lagi rok mini dan bikini, juga rambut warna merah Burgundy. "Alhamdulillah baik," jawabannya malu-malu ketika ditanya kabarnya. 

Hari ini Rini bersama 6 orang mantan ODGJ dari tiga kecamatan di Kota Kediri mengikuti pelatihan membuat keset dari kain perca yang diadakan oleh Dinas Sosial Kota Kediri. 

Di salah satu ruangan yang ada di Dinas Sosial Kota Kediri para mantan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sengaja dikumpulkan untuk kemudian berlatih bersama dengan didampingi tenaga yang telah kompeten di bidangnya.

Selain Rini, ada juga Erna, perempuan 39 tahun asal Kelurahan Tempurejo yang tampak menikmati pelatihan membuat keset sambil berdendang. 

Luluk Nita Kumala, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Kediri mengungkapkan salah satu alasan dibalik diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini adalah untuk memberdayakan mantan ODGJ agar tetap produktif.

"Kami mengumpulkan sejumlah ex ODGJ yang sudah pulih dan memiliki kemampuan untuk berkegiatan positif seperti pelatihan ini," ungkapnya. 

"Daripada duduk termenung di rumah dan tidak ngapa-ngapain takutnya malah terpikir masalah sebelumnya sehingga memperburuk kondisinya," imbuhnya.

Menurut Luluk, sebenarnya jumlah ODGJ di Kota Kediri total ada 577 orang. Namun tidak semuanya bisa diberikan pelatihan. Hanya yang sudah stabil yang dipilih. Selanjutnya, hasil karya dari ex ODGJ ini di pasarkan melalui OPD-OPD lain, Kelurahan dan sebagainya.

"Dengan bantuan dinas-dinas, kelurahan dan sebagainya hasil karya teman-teman ini dapat dikenal masyarakat, bahkan kemarin sempat menerima pesanan yang cukup banyak dari kantor dewan," ungkap Luluk penuh semangat.

Dalam kesempatan yang sama, Luluk juga menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini Dinas Sosial ingin mengembalikan peran para ex ODGJ ini sesuai dengan semestinya di masyarakat.

"Dengan mengembalikan peran ex ODGJ setidaknya dapat meminimalisir stigma negatif di lingkungan masyarakat terhadap keberadaan ex ODGJ. Karena itu akan berpengaruh terhadap proses pemulihan kondisi psikologis mereka," jelasnya.

Lebih lanjut ia juga berharap melalui kegiatan pemberdayaan yang diberikan oleh Pemkot Kediri untuk mantan ODGJ ini, mereka mampu secara ekonomi apalagi ditengah-tengah pandemi seperti saat ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES