Kopi TIMES

Merdeka Belajar di Era Pandemi Covid-19

Selasa, 11 Agustus 2020 - 22:14 | 153.40k
Monovatra P Rezky, S.Pd., M.Pd, Wakasek kurikulum SMPN 2 OHEO, Konut.
Monovatra P Rezky, S.Pd., M.Pd, Wakasek kurikulum SMPN 2 OHEO, Konut.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makariem.

Proses pembelajaran harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada, maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. 

Pada tahun mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat. 

Akan tetapi di tengah covid 19 semua sektor mengalami ketidak stabilan , tidak terkecuali sektor pendidikan , di era pandemi saat ini merdeka belajar yang telah di bangun sepertinya kurang optimal sehingga para pendidik ekstra keras dalam rangka memerdekaan sebuah pembelajaran,  Merebaknya pandemi covid-19 membuat kita semua kesulitan , sehingga kita memulai pembelajaran melalui teknologi dengan cara unik dengan metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam sistem jaringan atau daring.Kendati terpaksa hal ini membuat roda inovasi menjadi lebih cepat. Saya akui pembelajaran online ini membuat kita sulit tetapi menjadikan kita lebih terbuka.Yakni para orang tua murid mencoba coba membuka aplikasi baru.

Di sini terjadi inovasi, namun lebih dari itu timbul suasana unik baru khususnya guru dengan orang tua dan orang tua dengan guru, suasana unik baru yang dimaksudkan yaitu terjalin salin pengertian bahwa guru menyadari pentingnya peran orang tua berkontribusi menyukseskan pendidikan anak. Selain itu, orang tua menjadi sadar betapa sesungguhnya tugas guru dalam mendidik anak anak mereka tidaklah mudah. merdeka Belajat akan sulit di laksanakan tanpa teknologi , melihat kondisi yang beberapa bulan belakangan ini salah satu solusi dalam rangka mengaktifkan aktivitas belajar yaitu dengan model daring. 

Di satu sisi kami melihat ketimpangan atau sebuah masalah baru ketika beberapa bulan belakangan ini dengan memggunakan model daring yaitu dengan kita memperhatikan sisi geografis , daerah-daerah yang tidak memiliki dukungan jaringan ini jelas jelas sangat sulit untuk kemudian dilaksanakan dengan menggunakan daring, guru harus memutar otak agar proses aktivitas belajar dapat berjalan tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan masalah lain juga menyusul memperhatikan sisi ekonomi.

Siswa dan guru dihadapkan sebuah masalah terkait paket data dalam pelaksanaan model daring ini memang bantuan dari pemerintah juga ada tetapi tidak terasa cukup apalagi pelaksanaan daring ini sudah beberapa bulan berjalan sehingga masing-masing para siswa dan guru, para siswa yang tidak memiliki dukungan daring seperti Handphone dan Laptop namun harus tetap berupaya untuk mengikuti model daring tersebut , dan masih banyak lagi masalah-masalah lain memang sangat kompleks dilihat dari berbagai sisi mulai dari sisi kesehatan, geografis, sosial, budaya, ekonomi dan pendidikan itu sendiri.

Melihat fenomena yang terjadi di masa pandemi covid -19 kita harus tetap optimis dalam menjalaninya sehingga merdeka belajar yang dimaksud menteri pendidikan tetap bisa dioptimalkan.

***

*)Oleh: Monovatra P Rezky, S.Pd., M.Pd, Wakasek kurikulum SMPN 2 OHEO, Konut.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES