Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Dilema Pembelajaran di Era Pandemi

Selasa, 11 Agustus 2020 - 13:59 | 53.25k
Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA).
Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Siapa yang paling pusing di dunia pendidikan era pandemi saat ini? Jawabannya bisa sangat bervariasi, bergantung dari sudut pandang mana jawaban itu diberikan. Jawabannya bisa jadi pemerintah karena pemerintah khususnya menteri-menteri yang terkait dengan pendidikan seperti Mendikbud, Menag, dan kementerian terkait. Setiap kebijakan yang diambil selalu mengandung resiko dan cibiran terlebih dengan media sosial dimana setiap orang berhak bersuara dan mendapat dukungan. Apapun yang dilakukan pemerintah akan selalu menghadirkan pro dan kontra.

Siapa lagi yang dibuat pusing, tentu adalah keluarga, wali murid. Pemberlakukan pembelajaran jarak jauh memaksa dalam tanda kutip orang tua khususnya ibu-ibu menjadi pengganti guru di sekolah. Orang tua harus menyiapkan segala perangkat pembelajaran dan pasti juga harus keluar kost karena berdampak terhadap pengeluaran untuk paket data. Orang tua dipaksa menemati putra-putrinya belajar dan mengerjakan tugas yang diterima dari guru. Tidak jarang emosi memuncak karena putranya tidak mau belajar sementara orang tuanya mendapatkan laporan jika anaknya belum mengerjakan tugas yang diumumkan oleh gurunya di group WA. Tentu gengsikan kok anaknya belum mengerjakan, tentu sebagai orang tua tidak mau dikatakan tidak peduli dan segala macamnya. Terpaksa emosipun memuncak dan terjadi kemarahan didalam rumah tangga yang disebabkan oleh proses pembelajaran yang ada. Pembelajaran yang mestinya dapat mengantarkan anak lebih hormat pada orang tua justru berbalik.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selanjutnya bisa jadi dari pihak sekolah atau guru. Guru menghadapi proses pembelajaran yang tidak biasa terjadi selama masa sebelum pandemi. Guru harus beradaptasi dengan tuntutan pembelajaran jarak jauh dimana kata kuncinya adalah konten pembelajaran yang menarik yang dapat dinikmati secara virtual. Jika tidak menarik bukan hanya muridnya tapi orang tuanya ikut berkomentar. Masyarakat ikut bersuara. Akhirnya waktu terkuras membuat konten pembelajaran sehingga bisa jadi lupa terhadap tugas mendidiknya. Tiga kondisi diatas seakan menjadi dilema proses pembelajaran era pandemi saat ini.

Ketiga dilema diatas menemukan kerumitan masalahnya sendiri-sendiri. Pemerintah senantiasa berfikir bagaimana menyikapi proses pembelajaran jarak jauh ini dan memastikan peserta didik tetap belajar. Jika dalam jangka waktu tertentu terjadi kekosongan maka yang akan terjadi bisa jadi ada kemunduran generasi mendatang atau seperti apa, kita semua belum tahu tentang hal itu. Tapi tidak adanya sentuhan guru langsung bertatap muka tentu ada nuansa lain yang berubah. Taruhan inilah kemudian pemerintah memberanikan diri memberikan izin sekolah yang berada di zona kuning untuk melansungkan pembelajaran tatap muka dengan skema 50:50. Selesaikah sampai disitu ternyata tidak, pemerintah harus berhadapan dengan tuntutan jika pemerintah justru ingin membunuh guru dan siswa karena memberikan izin pembelajaran tatap muka adalah taruhan nyawa bagi guru dan siswa.

Pun demikian yang terjadi pada orang tua dan guru yang ada di sekolah. Tentu banyak dilema yang dihadapi. Hemat saya, jika kebijkan yang dikeluarkan oleh pemerintah berdasarkan atas data yang ada dilapangan, memperhitungan resiko yang ada, segala kemungkinan sudah dihitung maka ketakutan-ketakutan yang mungkin terjadi bisa ditekan. Semoga pandemi ini segera berakhir, aamiin yaa rab.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Muhammad Yunus, Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES