Indonesia Positif

Webinar Nasional Dosen PIAUD Unisla: Merdeka Belajar Manifestasi Metode Montessori

Senin, 10 Agustus 2020 - 15:28 | 86.87k
Dosen Unisla, Dinar Mahdalena Leksana memberikan materi dalam webinar nasional yang digelar PIAUD Unisla, Senin, (10/8/2020). (Foto: Ja’far Shodiq/AJP TIMESINDONESIA)
Dosen Unisla, Dinar Mahdalena Leksana memberikan materi dalam webinar nasional yang digelar PIAUD Unisla, Senin, (10/8/2020). (Foto: Ja’far Shodiq/AJP TIMESINDONESIA)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Dosen Universitas Islam Lamongan (Unisla), Dinar Mahdalena Leksana dalam Webinar Nasional yang digelar Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) menyatakan, metode Montessori cocok diterapkan pada konsep Merdeka Belajar.

"Metode Montessori sangat cocok diterapkan dan masih eksis apalagi diterapkan pada konsep Merdeka Belajar ini," kata Dinar yang menjadi pembicara di Webinar Nasional bertema "Sudah Merdeka-kah Anak Anda dalam Belajar?", Senin, (10/8/2020).

Memang, tren penerapan metode "Montessori" untuk PAUD, TK, ataupun SD saat ini sedang diatas angin dengan adanya Merdeka Belajar yang digaungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Pernah dengar soal metode Montessori? Ketika sudah memiliki anak yang usianya masuk usia pra-sekolah biasanya akan cukup familiar dengan nama metode tersebut.

Montessori sendiri merupakan metode pendidikan yang didasari pada aktivitas kesadaran diri sendiri, pembelajaran langsung, dan permainan kolaboratif. Selain itu, anak-anak didorong membuat pilihan kreatif dalam pembelajaran mereka, sementara para guru menawarkan kegiatan yang sesuai dalam memandu prosesnya.

Bahkan makin ramai saja orangtua yang coba menerapkan metode Montessori di rumah untuk anak-anak mereka di saat belajar di rumah pada masa pandemi Covid-19 ini.

"Dikarenakan virus corona orangtua harus siap mendampingi dan mengajari anak," ujar Dinar.

Merdeka Belajar yang menekankan anak-anak perlu bergerak dan belajar dari pengalaman langsung, dikatakan Dinar, bisa diterapkan di rumah dengan peran orang tua sebagai pemandu.

"Pendidikan keluarga merupakan pondasi awal bagi anak. Pendidikan anak dirumah pun harus merdeka," ucapnya.

Menurutnya, dengan anak-anak mengikuti pembelajaran dengan metode Montessori, mereka akan belajar dengan materi dan bahan yang sudah dirancang.

Dikatakan Dinar, peran orang tua lebih ditekankan sebagai pemandu. Tugas orang tua adalah mengamati anak dan memperkenalkan bahan-bahan pelajaran, dengan lebih dahulu mendesain rumah untuk membantu anak bisa mengeksplorasi banyak hal dan belajar secara mandiri.

Orangtua memang bisa mengadaptasi metode Montessori dalam mendidik anak di rumah untuk bisa membantu memberikan pendidikan yang terbaik di rumah tanpa membuat anak merasa tertekan atau terbebani.

"Orang tua harus memfasilitasi dan menjadikan rumah menjadi rumah aman dan rumah impian anak," tutur Dinar dalam Webinar Nasional PIAUD Unisla. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-4 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES