Peristiwa Daerah

Inilah 4 Kesamaan Jatuhnya Thoriq dan Multazam dari Bukit Piramid Bondowoso

Minggu, 09 Agustus 2020 - 23:11 | 434.04k
Bukit Piramid Pegunungan Argopuro Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).
Bukit Piramid Pegunungan Argopuro Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pada 23 Juni 2019. Seorang survival, Thoriq Risky Maulidan dinyatakan terjatuh dari Bukit Piramid Bondowoso. Setahun kemudian, Multazam, pemuda usia 18 tahun mengalami kecelakaan yang sama di bukit tersebut.

Ada kesamaan dari tragedi jatuhnya kedua pemuda tersebut. Berikut hasil rangkuman TIMES Indonesia.

1. Jatuh di Punggung Naga

Kedua pelajar itu jatuh di titik yang sama. Tepatnya saat melintasi punggung naga. Titik itu memang mirip dengan punggung naga, jika dilihat dari kejauhan.

Punggung naga merupakan jalur yang sangat ekstrim. Sisi kanan dan kiri merupakan tebing yang sangat curam. Jika tergelincir, nyawa menjadi taruhannya.

Thoriq dan Multazam sama-sam tergelincir di punggung naga dan jatuh ke bagian tebing. Keduanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Track di punggung naga tidak disarankan untuk pedaki pemula. Bahkan disarankan tak melewatinya jika bukan profesional. 

2. Kecelakaan di hari yang sama

Kedua korban jatuh dari Bukit Piramid pada hari yang sama. Yakni hari Minggu. Thoriq jatuh pada Minggu 23 Juni 2019 lalu. Sementara Multazam tergelincir pada Minggu 9 Agustus 2020.

Namun ada perbedaan jam, di hari nahas yang menimpa kedua survival. Thoriq mengalami kecelakaan pukul 16.30 WIB. Multazam hilang sekitar pukul 08.00 WIB.

3. Jatuh saat turun

Selain jatuh di hari yang sama. Survival Thoriq dan Multazam jatuh saat ia turun dari puncak Piramid. Sesampainya di punggung naga, keduanya tergelincir dan jatuh ke tebing. 

Thoriq yang baru lulus SMP 4 Bondowoso ditemukan di jurang dengan kedalaman 400 meter dan tersangkut di pohon. Sementara Multazam ditemukan tersangkut semak-semak.

Punggung naga hanya memiliki jalan setapak. Sementara di dua sisinya merupakan tebing. Kesalahan sedikit saja, akibatnya bisa fatal.

 4. Sama-sama berburu foto

Pendakian yang dilakukan kedua pelajar, sama-sama untuk berburu foto. Sebagaimana diakui Pungky, teman Thoriq, bahwa dia dan Thoriq mendaki untuk berburu foto di puncak Piramid.

Saat itu, Thoriq dan rekannya mulai mendaki sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah melalui perjalanan sekitar 8 jam. Ia tiba dipuncak pukul 16.00. Di atas puncak ia berburu sunset.

Begitu juga, dengan Multazam. Pelajar kelas XI SMA Tenggarang itu, juga berburu foto di puncak yang sama. 

Multazam naik ke Bukit Piramid bersama empat temannya, pada Sabtu (8/8/2020) pukul 16.00 WIB. Sebelum tiba di puncak, mereka bermalam di belakang punggung naga. Mendirikan camp. Campground sendiri hanya cukup untuk satu tenda.

Keesokan harinya, Minggu (9/8/2020) pukul 06.00 WIB. Multazam naik ke puncak bersama kedua temannya. Bayu dan Adi. Sementara dua temannya lagi, Ade dan Ari memilih untuk tidak ikut naik.

Multazam dan kedua rekannya nekat menuju puncak Bukit Piramid, untuk mengabadikan foto di kala sunrise. Namun nahas, baik Thoriq dan Multazam jatuh saat perjalanan pulang ketika melintasi punggung naga.

Sejak dinyatakan hilang, pencarian kedua pelajar itu sangat berbeda. Multazam hanya butuh beberapa jam untuk ditemukan setelah dinyatakan jatuh. Hilang sekitar pukul 10.00 WIB, ia ditemukan pukul 15.00 WIB.

Beda dengan Thoriq. Butuh sekitar 12 hari untuk menemukan korban. Ia dinyatakan hilang 23 Juni 2019, dan baru ditemukan 5 Juli 2019. Namun keduanya sama-sama ditemukan tak bernyawa.

Puncak Piramid memiliki tinggi sekitar 1.521 meter di atas permukaan laut (mdpl), relatif tidak terlalu tinggi di bandingkan gunung-gunung yang lain. Namun konturnya sangat curam, dan puncaknya hanya memiliki luas sekitar 5 meter, membuat Bukit Piramid Bondowoso tidak disarankan untuk didaki oleh pendaki pemula. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES