Peristiwa Daerah

Jelang HUT ke-75 RI, Penjual Bendera di Yogyakarta Keluhkan Sepi Pembeli

Minggu, 09 Agustus 2020 - 18:25 | 32.01k
Sejumlah penjual bendera di Jalan Suryotomo. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)
Sejumlah penjual bendera di Jalan Suryotomo. (FOTO: Hendro S.B/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Jelang perayaan HUT ke-75 RI, penjual bendera di Kota Yogyakarta mengeluhkan sepinya pembeli. Sebab, di tengah suasana yang masih kesulitan akibat dampak pandemi Covid-19 membuat sejumlah penjual bendera di Yogyakarta mengalami penurunan omzet.

Seperti yang dialami Rohman, seorang penjual bendera yang berlokasi di Jalan Suryotomo. Rohman mengaku, sudah lebih dari dua minggu berjualan tetapi masih saja sepi pembeli. Dalam sehari saja, pihaknya hanya sanggup menjual lima buah per item bendera. Meski ada beberapa item yang dijualnya seperti asesoris rumah dan kantor serta umbul-umbul.

“Ya cuma lima biji sehari. Tahun lalu sehari bisa 20 per item, sekarang sepi banget mas dibanding tahun lalu,” keluh Rohman saat ditemui di lokasi.

Rohman menambahkan, masyarakat Yogyakarta saat ini lebih fokus kepada pemulihan akibat dampak Covid-19. Selain itu, sejumlah perayaan dilarang karena demi mencegah adanya kerumunan massa dalam jumlah banyak.

Setiap tahunnya, Rohman menyebut, selalu membuka lapaknya sejak awal bulan Agustus dan berakhir sebelum tanggal 17 Agustus. Menurutnya, pihaknya sudah tiga generasi jualan bendera di sini, sejak jaman si mbah kemudian dirinya.

“Ya, hitung-hitung lumayan buat nambah penghasilan mas,” jelas Rohman.

Baginya, tahun lalu bisa mengantongi sebesar Rp 7 juta saat musim berjualan bendera atau musim kemerdekaan. Tetapi tahun ini pihaknya ragu bisa mendapatkan hasil seperti tahun lalu tersebut.

“Ya nggak apa-apa mas, karena kan masih bisa disimpan dan dijual lagi tahun depan,” sambungnya.

Selain menjual bendera, Rohman juga menjual asesoris seperti bamboo sebagai tiang pancang bendera maupun umbul-umbul. “Harganya beragam, dari Rp 10-30 ribu. Ini saya jual sebagian juga sisa dari jualan tahun lalu,” ungkapnya.

Kondisi serupa juga dirasakan oleh Eko, seorang penjual bendera di seberang lapak Rohman. Eko mengaku sudah berjualan sejak tanggal 25 Juli lalu, namun pembeli yang mampir ke lapaknya baru sebagian saja.

“Nggak cuman satu pedagang mas yang sepi, semua juga begitu kok. Mendingan tahun lalu lebih ramai,” keluhnya.

Pihaknya pun menjelaskan, menjelang 7-10 hari sebelum perayaan HUT ke-75 RI, pembeli banyak berdatangan. Tapi, kali ini Eko juga ragu sama halnya seperti yang dirasakan penjual bendera di Yogyakarta lainnya. “Tapi ya nggak tahu juga kalau corona gini tetap ramai atau nggak. Upacara kan nggak boleh,” imbuhnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES