Peristiwa Daerah

Beredar Video Pengambilan Paksa hingga Cium Jenazah Suspek Covid di Kota Malang, Ini Penjelasan Polisi

Minggu, 09 Agustus 2020 - 15:28 | 162.38k
Tampak seseorang membuka paksa keranda dan mencium jenazah. (Foto: Tangkapan layar)
Tampak seseorang membuka paksa keranda dan mencium jenazah. (Foto: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, MALANG – Insiden pengambilan paksa jenazah suspek Covid kembali terjadi di Kota Malang. Kejadian yang terekam video amatir berdurasi 2 menit 43 detik itu tersebar dan menghebohkan dunia maya.

Dalam video tersebut, tampak seorang tenaga medis memberikan penjelasan kepada pihak keluarga jenazah. Namun di tengah penjelasan, seorang pria berkopiah putih lantas menuju keranda jenazah dan membuka tutup keranda hingga mencium dan memeluk jenazah.

Tim Pemulasaraan Jenazah Covid-19 Polresta Malang Kota, Kompol Sutiono, mengatakan insiden itu terjadi Sabtu (8/8/2020) kemarin di RST dr Soepraoen Malang, Jawa Timur.

Jenazah-Suspek-Covid-a.jpg

"Beliau (almarhum) ini tokoh agama. Kalau sudah ditentukan PDP harus sesuai protokol. Kan dirawat dan meninggal di RS, jadi pemulasaraan juga dilakukan di RS. Kami dari kepolisian membantu bersama relawan," kata Sutiono saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Minggu (9/8/2020).

Kasat Intelkam Polresta Malang Kota itu lanjut menjelaskan, proses negosiasi dan penjelasan juga telah dilakukan oleh Kapolsek. Bahkan, pihak kepolisian mengaku sudah meminjamkan mobil ambulans untuk proses pengangkutan jenazah.

"Sebenarnya keluarganya mau. Tapi ada orang luar yakni jamaahnya yang maksa sampai bawa pick up dan keranda," jelasnya.

Setelah melalui proses negosiasi, akhirnya pihak keluarga mau menuruti petugas. Namun dengan catatan, pihak keluarga harus ikut memandikan jenazah.

Jenazah-Suspek-Covid-b.jpg

Petugas juga menyediakan alat pelindung diri (APD) sebanyak empat dengan level 3. Sehingga pihak keluarga turut mengikuti proses pemandian jenazah tapi dengan protokol ketat.

Setelah melalui proses pemulasaraan jenazah sesuai protokol Covid-19, pihak keluarga berkenan untuk jenazahnya dibawa ke masjid agar disolati di sana.

"Saat perjalanan ditelepon katanya takmir masjid bilang gak papa solat aja di makam. Kami hanya nuruti keluarga," pungkasnya.

Jenazah yang merupakan warga Buring, Kota Malang tersebut disolati di kamar jenazah rumah sakit dan di masjid sesuai permintaan keluarga. Pelaksanaan solat jenazah berlangsung di halaman masjid dimana posisi jenazah ada di dalam ambulans dengan kondisi pintu mobil terbuka. Sedangkan jamaah berada di luar ambulans.

"Video itu dari jemaahnya pak ustadz (almarhum) yang mau membawa ke rumah. Tapi setelah diberikan penjelasan, mereka paham," ucapnya.

"Setelah selesai negosiasi dan kami bantu sampai selesai, malah pihak keluarga memeluk dan mencium saya. Mereka berterimakasih," imbuhnya.

Terpisah, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata membenarkan jika sempat ada penolakan dari pihak keluarga.

"Tidak ada mas. Kemarin sempat memang ada penolakan dari pihak keluarga namun di RST Soepraoen karena yang bersangkutan adalah tokoh agama. Namun setelah diberi pengertian, akhirnya mau dimakamkan secara protokol covid-19," jelas Leo.

Video pengambilan paksa jenazah suspek Covid-19 yang terjadi di Kota Malang membuat geger dunia maya. Kapolresta berharap ke depan tidak ada lagi kejadian serupa yang menimbulkan kesalahpahaman. Semua berharap Covid-19 segera berakhir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES