Politik Pilkada Serentak 2020

Pilwakot Mataram 2020, Selly: Penyandang Disabilitas Berhak Dapat Pendidikan Yang Baik

Minggu, 09 Agustus 2020 - 11:58 | 41.17k
Bakal Calon Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani menggelar dialog interaktif dengan kelompok penyandang disabilitas. (Foto: Tim Selly-Manan)
Bakal Calon Wali Kota Mataram Hj Putu Selly Andayani menggelar dialog interaktif dengan kelompok penyandang disabilitas. (Foto: Tim Selly-Manan)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, MATARAM – Bakal Calon Wali Kota di Pilwakot Mataram 2020, Hj Putu Selly Andayani menggelar dialog interaktif dengan kelompok penyandang disabilitas tuna rungu di Kota Mataram dan sekitarnya. 

Dialog interaktif tersebut dipandu penerjemah, Ema Ramdani dengan menggunakan bahasa isyarat, di kediaman Hj Selly di Jalan Panji Masyarakat, Kota Mataram, Sabtu (8/8/2020) malam.

Selly secara langsung menyerap masukan dan keluhan dari penyandang disabilitas, terkait keluhan mereka selama ini dan sejauh mana mereka mendapatkan akses yang setara terhadap kehidupan mereka di Kota Mataram.

"Untuk menjadi calon Wali Kota Matarm bunda ingin menyerap aspirasi apa yang nanti akan bunda laksanakan kalau bunda terpilih menjadi Wali Kota. Kalau ada kurang puas bisa disampaikan ke bunda,' kata Hj Putu Selly Andayani di hadapan belasan disabilitas yang hadir.

Selly juga mengungkapkan dirinya berpasangan dengan TGH Abdul Manan untuk maju di Pilkada Kota Mataram. Ia mengatakan, akan menjadikan Mataram sebagai kota yang ramah dan inklusif terhadap kelompok disabilitas.

"Bunda ingin silaturahim ini terus berjalan sampai kapanpun," imbuh calon Walikota Idola dengan jargon Mataram Berkah dan Cemerlang ini.

Turut hadir juga Ketua Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Geratin) NTB, Edi Suciarman dan Ketua Geratin Kota Mataram  Ahmad Fikri Hidayat. 

Sementara, beberapa kelompok disabilitas memberikan keluhan dan masukan terhadap calon Wali Kota yang diusung koalisi PDIP-PKS tersebut. Beragam masukan mereka berikan dengan menggunakan bahasa isyarat yang langsung diterjemahkan oleh penerjemah yang disediakan.

Mereka mengeluhkan sarana informasi seperti siaran televisi yang tidak menyiapkan subtitle atau teks penerjemah, membuat mereka kesulitan mengakses informasi maupun hiburan. 

Banyak informasi yang cukup penting, namun justru tidak ramah bagi kelompok disabilitas seperti tunarungu karena tidak menyediakan penerjemah.

"Karena penderita tuna rungu mengandalkan visual. Untuk acara TV perlu ditambahkan subtitle agar kami bisa memahami dan menangkap pesan pesan  siaran Televisi itu," kata Zaini, seorang penderita tuna wicara.

Selain itu, soal pendidikan formal juga masih menjadi kendala bagi disabilitas. Mereka mengeluhkan soal akses pendidikan bagi penyandang disabilitas.

Menanggapi itu, Selly berjanji akan memfasilitasi mereka menempuh pendidikan formal, sehingga hak mendapatkan pendidikan yang baik dapat terwujud.

"Jika kami (Selly-Manan) menang di Pilwakot Mataram 2020 akan jadi perhatian khusus pendidikan formal kalian. Kumpulkan saudara-saudara kita (penyandang disabilitas), nanti kami yang menyiapkan fasilitasnya. Karena semua punya hak yang sama di NKRI ini," kata Hj Putu Selly Andayani.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES