Wisata

Mengenal Kupikouw, Citarasa Kopi Asli Tradisional Dataran Semendo

Minggu, 09 Agustus 2020 - 00:12 | 137.01k
Kupikouw mengenalkan citarasa kopi tradisonal mulai dari jemur, ngiruh dan lainnya. (FOTO: Kupikouw)
Kupikouw mengenalkan citarasa kopi tradisonal mulai dari jemur, ngiruh dan lainnya. (FOTO: Kupikouw)

TIMESINDONESIA, MUARA ENIM – Kini citarasa dan aroma khas kopi Semendo olahan tradisional dapat dinikmati oleh masyarakat Sumatera Selatan dan nusantara pada umumnya dengan tidak harus ke daerahnya. "Cukup dengan menyeduh bubuk kopi 'Kopiku Robusta Semendo' dari kupikouw," ungkap Founder Kupikouw Erland Evrianysah, Sabtu (8/8/2020).

Kupikouw merupakan salah satu upaya putra daerah Semendo untuk mengenalkan kembali citarasa dan aroma khas kopi Semendo yang diolah secara tradisional.

"Kami berharap dapat meningkatkan nilai ekonomi bubuk kopi Semendo sehingga pada saatnya nanti dapat distandarisasi dan masyarakat Semendo menjadi lebih sejahtera dan memiliki kopi yang berkualitas tinggi dengan nilai jual yang tinggi pula sehingga tidak kalah dengan kopi dari tempat lain," ujar putra asli Semendo ini.

citarasa-kopi-tradisonal-mulai-2.jpg

Erland menambahkan untuk mengenal Kupikouw silahkan mengunjungi laman website www.kupikouw.com. Diketahui Kupikouw mengenalkan citarasa kopi dengan sensasi memetik kopi merah (mutigh). Masyarakat sekitar wilayah provinsi Sumatera Selatan sudah tidak asing dengan kopi Semendo.

Entah sejak kapan pastinya kopi Semendo mulai beredar dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas di luar daerah Semendo.

Semendo atau Semende dalam dialek lokal merupakan satu kesatuan wilayah dan suku Semendo yang berada disekitar bukit barisan, pada umumnya Semendo dikenal terbagi antara Semendo darat dan Semendo Lembak.

Semendo Darat berada dalam wilayah administrasi kabupaten Muara Enim yang sekarang terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Semendo Darat Laut, Semendo Darat Tengah, dan Semendo Darat Ulu.Sedangkan Semendo Lembak berada di dalam wilayah administratif kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, tepatnya di daerah Kisam.

Masyarakat Semendo pada umumnya berprofesi sebagai petani dengan tanaman padi dan kopi. Tidak diketahui juga  sejak kapan masyarakat Semendo mengenal tanaman kopi yang aslinya bukan tanaman asli Indonesia, namun hingga saat ini kopi Semendo sangat populer di kota Palembang sebagai kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang khas dan tidak pahit.

Kopi Semendo ditanam dan diolah oleh masyarakat Semendo masih dengan cara tradisional, dari pemilihan bibit, penanaman, pemetikan, penjemuran, pengupasan kulit, sangrai, hingga proses penggilingan hingga menjadi bubuk kopi.

"Namun beberapa proses sudah ada yang menggunakan alat modern terutama untuk pengupasan kulit buah dan penggilingan dari biji yang sudah disangrai menjadi bubuk,"kata Dia.

citarasa-kopi-tradisonal-mulai-3.jpg

Kopi Semendo dikenal memiliki citarasa dan aroma yang khas saat diseduh dengan air panas terutama air mendidih, warna kopi yang dihasilkan tidak terlalu gelap dan tidak kecoklatan, ketika diminum sampai habis akan meninggalkan ampas yang tidak menumpuk dan dapat dipisahkan dari air.

Kopi Semendo pada awalnya mayoritas Robusta, namun saat ini sudah dimulai untuk pengembangan kopi arabica, kopi arabica saat ini masih sangat sedikit, dikembangkan di daerah Segamit, Gunung Agung, dan Plakat.

Kopi yang diolah secara tradisional dan manual itulah yang selama ini dikenal oleh masyarakat sebagai kopi yang memiliki citarasa dan aroma yang khas, dan kemudian muncullah bermacam merk kopi yang menggunakan kopi Semendo sebagai merk atau tanda produk.

"Nah kemudian banyaklah muncul varian produk bubuk kopi Semendo, namun bagi masyarakat Semendo yang bertempat tinggal di sekitar Palembang cenderung tetap menggunakan kopi bubuk asli dari Semendo yang dapat dipastikan keaslian dan kemurniannya," kata Founder Kupikouw Erland Evrianysah kepada TIMES Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES