Angkat Perekonomian Keluarga, Guru SD di Jombang Budidayakan Jamur Tiram

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Elis Zumrotul Mufidah (40) yang kesehariannya merupakan guru SD mulai merintis usaha budidaya jamur tiram sejak 2008 sampai saat ini. Usaha ini ia kembangkan di belakang rumah pribadinya di Dusun Tawar, Desa Grogol, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Budidaya jamur tiram ini mudah perawatannyan juga simpel. Awalnya ia pada 2008 sampai dengan 2011 membeli media tanamnya ke orang lain. Mulai 2011 ini ia mulai membuat media tanamnya sendiri.

"Untuk bahan pembuatan media tanamnya yaitu terbuat dari serbuk kayu (grajen), bekatul, polar, dan plastik. Difermentasikan hingga proses pembibitan kira-kira sampai 2 bulan," ujarnya kepada TIMES Indonesia (7/8/2020).

Media tanam ini bisa bertahan sampai 5 bulan. Setelah jadi media tanamnya tinggal ditempatkan di ruangan yang lembab dan harus ada sirkulasi udaranya. Setelah itu tinggal menunggu jamur tumbuh dan siap dipanen. "Biasanya dari 1.000 media tanam ini sehari bisa menghasilkan 3-5 Kg," ungkapnya

Untuk pemasaran Elis mengirimkan ke pasar tradisional di Jombang. "Biasanya saya menjualnya di Pasar Cukir, Pasar Legi, Pasan Pon, tapi karena pandemi ini hanya bisa menjual ke Pasar Pon sementara. Jika kelebihan stok, jamur saya buat keripik dan saya jual online," tuturnya

Dari hasil budidaya jamur tiram ini, ia merasa kecukupan dan bisa menyisihkan uang dari hasil ngajar sebagai guru SD untuk kebutuhan lain. "Kalau hasilnya, tidak menentu soalnya tergantung hasil panen setiap harinya, tapi Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan sehari-hari," tutur perempuan asal Kabupaten Jombang ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement