Wisata

Mengenal Museum Perang Dunia II di Pulau Morotai

Jumat, 07 Agustus 2020 - 19:12 | 390.66k
Museum Perang Dunia II di Pulau Morotai. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)
Museum Perang Dunia II di Pulau Morotai. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOROTAIPulau Morotai Maluku Utara adalah salah satu destinasi menarik di Indonesia untuk wisata sejarah. Pulau terluar yang terletak di bibir Samudera Pasifik ini jadi salah satu daerah di utara Halmahera yang memiliki sejarah masa silam memukau. Salah satunya Museum Perang Dunia II.

Museum dibangun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 ini terletak di perbatasan Desa Pandanga dan Wawama (Pandawa). Sangat dekat dari pusat kota Daruba Pulau Morotai. Waktu tempuh dari pusat kota hanya 10 menit sampai ke museum.

Bukan tanpa alasan museum sejarah tersebut dibangun ditempat itu. Dari informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, wilayah tersebut dipilih sebagai pembangunan museum, salah satu alasannya karena saat Perang Dunia II. pasukan sekutu juga melakukan pendaratan armada perang di wilayah tersebut

Luas tanah wilayah pembangunan Museum Perang Dunia II ini seluas 2 hektare. Alasan dibangun di sini karena tempat ini pernah didarati pasukan sekutu.

"Juga di sini tempat berlangsungnya upacara penyerahan atas kekalahan Jepang terhadap Sekutu AS," ungkap pengelola Museum Perang Dunia II, Muhlis Aramin, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia. Jumat (7/8/2020) sore.

Cerita Aramin, pada tahun 1944, Jendral MacArthur menjadikan Morotai sebagai pijakan terakhir untuk menghantam pasukan Dai Nippon di Front Pasifik. Bukan hanya itu,  ia juga merebut Morotai dari Jepang.

Karena Amerika serikat dan sekutunya melalui jendral MacArthur membangun pertahan udara di Morotai dengan membawa sekitar 3.000 pesawat tempur, terdiri dari pesawat pengebom, pesawat angkut, dan 63 batalion tempur.

Kisah singkat itu semuanya tertulis didalam Museum Perang Dunia II, tergambar kisah pertempuran hebat yang terjadi saat perebutan pulau tersebut. Selain itu, di luar museum terdapat beberapa tank peninggalan Perang Dunia II.

Adapun di sekitar Museum terdapat pula objek wisata sejarah yang tak kalah menarik yakni Museum Trikora (Tri Komando Rakyat). Trikora merupakan operasi tempur yang digagas oleh Presiden Soekarno untuk membebaskan Irian Barat dari Belanda Belanda saat itu.

Hanya dirinya keluhkan, bahwa kondisi mosium kurang terurus karena tidak ada anggaran. "Kalau hujan atapnya bocor, sehingga air hujan banyak tergenang dalam ruangan museum," katanya.

Perlu diketahui Museum Perang Dunia II di bawah pengelolaan Dikbud Pulau Morotai karena masuk dalam cagar budaya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pulau Morotai, Revi F Dara menyampaikan, memang kondisi museum saat diserahkan pemerintah pusat ke Pemda Morotai dalam keadaan rusak.

"Saat diserahkan, Bupati Morotai dengan tegas menyampaikan bahwa dirinya tidak terima barang rusak. Untuk Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR RI akan merehabilitasi pada tahun 2021," katanya.

Sementara Kabid Kebudayaan Dikbud Pulau Morotai, Arifin Yusup, penanggungjawab pengelola Museum Perang Dunia II saat ditemui TIMES Indonesia di Museum tempat kerjanya, menunjukan lantai museum yang tergenang air.

"Memang kondisi museum saat ini seperti pak wartawan lihat, hujan sebentar sudah pada basah. Tetapi, kita bersabar dan wajib merawatnya karena sudah menjadi tanggungjawab daerah," ujarnya dengan senyum kecil.

Menurutnya wilayah museum dan musium masuk dalam program Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga dalam waktu dekat museum ini akan direhabilitasi Kementerian PUPR RI.

Walaupun kondisi begini tapi banyak pengunjung di museum ini baik itu pejabat negara sampai masyarakat biasa. "Pernah berkunjung mantan Kapolri Tito, Kapolri saat ini, sejumlah menteri, sejumlah perwira TNI, Duta Besar Amerika Serikat, sampai Presiden Jokowi," sebut Arifin.

Dikatakan diwilayah ini, selain Museum Perang Dunia II juga ada Museum Trikora dan monumen Trikora yang diresmikan presiden SBY, kala itu berlangsung Sail Indonesia di Morotai pada tahun 2012.

Menurutnya, Cagar budaya sejarah di Pulau Morotai adalah Museum Perang Dunia II, Trikora, Air Kaca, Teng Amfibi, Makam tentara Australia di Pandanga, Makam tentara Amerika di  juanga, Army Dock, Gua Nakamura dan Tempat Jendral Mc Arthur di Pulau Zum-Zum. Dan, seluruhnya menjadi objek wisata.

Sementara isi koleksi museum ada 45 jenis antaranya Setrika, Sloki, Atribut, Sendok, Garpu, piring, mangko, cangkir, tempat parfum, peralatan personil, botol minuman, peluru jenggel, peluru 12,7, granat, senjata 12,7, magasen senjata, alat pendingin mesin pesawat, helm baja, sangkur, tempat minyak senjata, penggosok laras senjata.

Selain itu, ujung meriam loncer, radio jepang, kompor masak, piring, tengki minyak, batu listrik, tempat obat nyamuk, furing mesin, doktek, koin, patung, masker Jepang, alat cukur, alat penerang lampu, lampu weser mobil jib sekutu, morfin dan obat suntikan tentara.

Museum Perang Dunia II di Pulau Morotai ini juga menyimpan seragam perang tentara sekutu, seragam tentara Jepang, foto koleksi perang dunia II, maket museum, maket lokasi upacara penyerahan Jepang ke sekutu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES