Pendidikan

Lewat Program Hibah Desa Binaan, Poliwangi Percantik Dunia Pariwisata Banyuwangi

Jumat, 07 Agustus 2020 - 07:54 | 67.19k
Spot foto terbaru di wisata Pinus Songgon, Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Spot foto terbaru di wisata Pinus Songgon, Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Melalui Program Hibah Desa Binaan (PHDB), Poliwangi (Politeknik Negeri Banyuwangi) membikin dunia pariwisata Banyuwangi semakin cantik. Salah satunya dengan membangun jembatan gantung untuk spot berfoto selfi di wisata Pinus Songgon.

Spot foto ini menjadi semakin cantik saat diambil pada malam hari. Dengan warna terang lampu LED, membuat hasil foto tambah berkesan.

"Jadi ini adalah bentuk tridharma perguruan tinggi. Dan jembatan cahaya ini adalah hasil buah pikir dari Himpunan Mahasiswa Pariwisata Poliwangi," kata Kanom, dosen program study D4 managemen bisnis pariwisata Poliwangi, Kamis (6/8/2020).

wisata-Pinus-Songgon-b.jpg

Pembangunan piranti berfoto selfi ini, sengaja ditempatkan di wisata Pinus Songgon. Menurutnya, destinasi hutan ini merupakan salah satu wisata yang masih bertahan hingga saat ini.

Selain itu, Pinus Songgon dinilai menjadi tempat yang cocok ketika nantinya bertransformasi menjadi wisata malam. Mengingat, di wisata ini menjual pengalaman berkemah atau camping di bawah pepohonan pinus.

Sembari menikmati api unggun, para wisatawan bisa berfoto selfi di atas jembatan gantung yang sudah terpasang lampu-lampu.

"Jadi konsepnya ini pengunjung bisa melihat pemandangan dari atas dengan bermandikan cahaya-cahaya terang lampu," katanya.

Disebutkan, PHDB ini berhasil dirampungkan oleh 15 orang mahasiswa Poliwangi selama 30 hari. Mereka berharap, bisa memiliki peran untuk memajukan industri pariwisata di Banyuwangi.

"Kita berharap pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi ini terus berkesinambungan. Jadi ada keberlanjutan secara signifikan, yakni dengan menghadirkan inovasi yang baru dari taun ke taun," jelasnya.

Sementara itu, selaku ketua Pokdarwis wisata Pinus Songgon, Yusuf Sugiono memberikan apresiasi penuh atas kreativitas dari para mahasiswa ini.

"Atas kreativitas teman-teman mahasiswa Poliwangi ini kita acungi jempol. Terimakasih atas kepeduliannya terhadap dunia pariwisata di Banyuwangi," kata pria dengan panggilan akrab Pak No tersebut.

Yusuf Sugiono menilai, apa yang sudah dilakukan oleh mahasiswa ini dapat memberikan warna baru di dunia pariwisata. Gayung bersambut, pihaknya merasa senang dan akan meneruskan apa yang sudah menjadi harapan para mahasiswa untuk wisata hutan ini.

Sebagai pengelola wisata, Yusuf Sugiono pun memberikan ajang jembar bagi siapapun yang ingin berkontribusi terhadap keberlangsungan pariwisata di Banyuwangi. Salah satunya dengan memberikan wadah untuk berinovasi di wisata Pinus Songgon.

"Siapapun kita sambut baik. Kita berikan support dan tempat apabila memang memiliki ide-ide yang bisa dituangkan. Monggo, kita membuka lebar," jelasnya.

Diakui oleh Yusuf Sugiono, suksesnya wisata Pinus Songgon dalam bertahan selama ini disebabkan kerja tim yang solid. Tidak hanya puas dengan hasil saat ini, dirinya terus berupaya melakukan inovasi baru untuk memenuhi hasrat berwisata bagi para pengunjung.

wisata-Pinus-Songgon-c.jpg

"Kita mampu bertahan hingga saat ini karena kerja tim yang solid. Saling menyemangati dan saling membangun SDM yang ada. Memperbaiki diri serta tidak berhenti berkarya," ujarnya.

Sementara itu, dengan jembatan cahaya yang dibangun oleh mahasiswa Poliwangi Banyuwangi ini, membuat pengelola wisata Pinus Songgon semakin percaya diri untuk tetap eksis sebagai salah satu destinasi pariwisata Banyuwangi yang menawarkan sejuta petualangan hutan. (*)

Edisi-Jumat-7-Agustus-2020-Poliwangi.jpg

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES