Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Duh, Makanan Peserta Karantina Covid-19 di Pulau Morotai Berulat

Kamis, 06 Agustus 2020 - 20:14 | 49.38k
Peserta karantina di SD Unggulan menemukan makanan katering buat mereka telah berulat. (Foto: Yanti for TIMES Indonesia)
Peserta karantina di SD Unggulan menemukan makanan katering buat mereka telah berulat. (Foto: Yanti for TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Sejumlah makanan katering disuguhkan tim Covid-19 buat peserta karantina di Gedung Olahraga (GOR) SD Unggulan Pulau Morotai Maluku Utara. Namun, ikan dan sayurnya telah berulat. Akhirnya dibuang karena tidak dapat dimakan.

"Makanan katering itu diantar petugas karantina pada siang jelang sore tadi. Kami di ruangan ini kebagian 6 kotak, namun setelah kami buka untuk beri makan kepada anak, sangat terkejut karena ikannya telah busuk dan ada ulatnya," ungkap Yanti, penghuni karantina SD Unggulan Daruba, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, Kamis (6/8/2020) malam.

Makanan-Peserta-Karantina-2.jpg

Hal tersebut juga dibenarkan peserta karantina lainnya, Indah. Ia menegaskan karena makanannya busuk akhirnya dibuang semuanya karena tidak bisa dimakan.

Ternyata kata Yanti, bukan hanya mereka yang mengalami hal buruk itu. Peserta karantina lain yang bersebelahan ruangan juga mengalami hal yang sama yakni sayur dalam makanannya sudah berulat. Hanya mereka memilih diam.

"Padahal ibu di sebelah ruangan juga mengalami hal yang sama dengan kami disini, hanya ibu takut bersuara dan memilih diam. Setelah kami publish di medsos baru ibu itu menyampaikan bahwa makanan yang dia dapat juga sudah berulat," terangnya.

Mereka sangat kecewa dengan makanan yang disuguhkan itu, karena merupakan kebutuhan utama dalam menjaga kesehatan mereka.

"Kalau makanannya busuk terus kita makan kan akan sakit, bisa diare dan lainnya,  padahal ini karantina sehat," ujar Yanti yang dibenarkan oleh indah.

Makanan-Peserta-Karantina-3.jpg

Menurut Yanti  sebenarnya makan tersebut cepat basi kalau tidak cepat makan, misalnya makanan di antar malam, maka sekitar jam 9 atau jam 10 makanan itu sudah basi. 

Mereka meminta penanggungjawab karantina dan koordinator katering agar lebih memperhatikan soal makanan karena kebutuhan utama peserta karantina. Sehingga besok dan seterusnya hal buruk seperti ini tidak terjadi lagi.

Sementara penanggungjawab karantina Abdul Karim saat dikonfirmasi TIMES Indonesia malam ini, mengakui hal tersebut. "Iya benar peristiwa itu dan saya sudah koordinasi dengan penanggungjawab katering agar yang menangani katering dipanggil dan diberi peringatan agar tidak terjadi lagi," katanya.

Karim menjelaskan menurut koordinator katering, makanan busuk itu berasal dari katering Desa Yayasan. Pihaknya mengaku sudah menegur pemilik katering dan menarik seluruh makanan. Selanjutnya pemilik katering ditegur dan diberi peringatan, tidak boleh lagi terjadi seperti demikian.

"Pemilik katering itu padahal selama ini sangat mantap pelayanannya, baru kali ini terjadi hal diluar dugaan. Ini menjadi bahan evaluasi agar selanjutnya lebih teliti. Selain itu atas nama penanggungjawab karantina dan koordinator katering memohon maaf atas kesalahan tak sengaja terjadi sehingga meresahkan peserta karantina." ucapnya mewakili tim Covid-19 Pulau Morotai. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES