Wisata

7 Fakta Menarik DKI Jakarta, Mulai dari Ondel-ondel hingga Stadion Terbesar Indonesia

Kamis, 06 Agustus 2020 - 17:09 | 168.46k
Pesta kembang api mewarnai pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta
Pesta kembang api mewarnai pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Provinsi DKI Jakarta merupakan Ibukota negara Indonesia yang sangat penduduknya. Provinsi ini dikenal sebagai salah satu kota metropolis dan terkesan modern. Namun, dibalik itu Jakarta tetap menyimpan sisi keistimewaan yang tak lekang oleh zaman. Berikut adalah 7 fakta menarik mengenai DKI Jakarta.

1. Ibukota dengan Sepuluh Nama

Ibukota Jakarta adalah satu-satunya ibukota di dunia yang pernah berganti nama lebih dari 10 kali. Sebelum tahun 1527 Jakarta bernama Sunda Kelapa. Lalu pada tahun 1527-1619 berganti nama menjadi Jayakarta. Selanjutnya menjadi Batavia pada dan Stad Batavia yang berarti kota Batavia pada 1621. Lalu pada 1905 Belanda mengubah Batavia menjadi Gemeente Batavia atau Kota Madya Batavia. Pada tahun 1935 Belanda mengubah namanya lagi menjadi Stad Gemeente Batavia. Lalu pada tahun 1942, Jepang mengubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Kemudian pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mengubah namanya menjadi Pemerintah Nasional Kota Jakarta. Namun pada 20 Februari 1950 ketika Indonesia menjadi negara federal namanya diubah kembali menjadi Stad Gemeente Batavia. Kemudian pada 24 Maret 1950 namanya diubah lagi menjadi Kota Praja Jakarta. Pada tahun 1958 namanya diganti Kota Praja Djakarta Raya. Lalu pada 1961 diganti menjadi Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.Kemudian pada 1964 diubah menjadi Jakarta dan terakhir pada tahun 1999 menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

2.Kerak Telor

Rasanya belum lengkap jika berkunjung ke Jakarta tanpa mencicipi jajanan khasnya, yaitu kerak telor. Kerak telor merupakan salah satu jajanan yang biasa dijual di kawasan kota Tua Jakarta dan tempat-tempat wisata lainnya. Kerak telor mirip seperti omelete oleh karena itu dijuluki pula omelete tradisional nusantara. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat kerak telor terdiri dari telur ayam atau bebek, beras ketan putih, ebi yang disangrai, bawang merah goreng, dan kelapa parut yang disangrai, jahe, kencur, merica, cabai merah, garam, dan gula. Untuk menikmati seporsi kerak telor harganya pun cukup terjangkau, yaitu berkisar 25.000. 

3. Ondel- Ondel

Walaupun terkenal sebagai kota yang modern, Jakarta tetap memiliki kesenian tradisional, yaitu Ondel-Ondel dari suku Betawi. Ondel-ondel ini biasanya digunakan dalam acara lamaran oleh suku Betawi. Uniknya, sebelum melakukan pertunjukan Ondel-ondel, para pemainnya diharuskan menyambangi makam keramat leluhur. Konon katanya hal itu membuat para pemain memiliki kekuatan menanjak selama berjam-jam. Namun, saat ini pemain Ondel-ondel sudah jarang yang kuat berlama-lama berada di dalam kostum Ondel-ondel dikarenakan berat dan hawanya yang panas. Ondel-ondel ini juga memiliki filosofi menarik yaitu tentang posisi mata pemain yang berada di bagian dada kostum agar bisa melihat keluar. Hal itu memiliki pesan tersembunyi yaitu “kita harus melihat orang lain dari hatinya, bukan dari wajahnya”. 
Saat ini kesenian Ondel-ondel sudah jarang ditampilkan karena tergerus zaman dan tergantikan dengan hiburan-hiburan lain yang lebih modern. Namun alangkah baiknya jika kesenian Ondel-ondel tetap dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi muda. 

4. Asinan Khas Betawi

Asinan Betawi merupakan salah satu makanan khas dari Jakarta. Asinan ini terbuat dari sayuran yang diasinkan. Isi sayurannya pun beragam mulai dari taoge, selada, sawi, atau kubis yang dicampur dengan sambal kacang dan diberi cuka serta cabai serta ditambahi pula dengan kacang goreng dan kerupuk. Asinan Betawi memiliki perpaduan cita rasa asam, pedas, manis dan asin. Asinan ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu kisaran 20.000 per porsi.

5. Pasar tanah abang grosir terbesar

Meski di Jakarta lebih terkenal sebagai kota metropolitan yang memiliki banyak gedung pencakar langit dan mall-mall yang bersih, tetapi Jakarta juga tetap memiliki pasar tradisional. Salah satu pasar tradisional grosir terbesar adalah pasar Tanah Abang. Pasar Tanah Abang dibangun sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1735 dengan nama awalnya pasar Sabtu karena hanya buka pada hari Sabtu. Pasar tradisional Tanah Abang menyediakan berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Pasar ini menjadi pusat grosir yang banyak didatangi oleh penjual karena terkenal dengan harganya yang murah dan terjangkau.

6. Lima Museum di Kawasan Kota Tua Jakarta

Jakarta terkenal sebagai kota metropolitan yang penuh kemacetan, namun ada objek wisata yang bernuansa sejarah dan vintage, yaitu kota tua Jakarta. Kawasan Kota Tua Jakarta berada di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. Di kawasan kota tua, pengunjung dapat melihat kembali suasana Jakarta pada masa kolonial Belanda. Kesan kolonial Belanda kian terasa karena bangunan di sana bergaya arsitektur Eropa. Misalnya saja lima bangunan bersejarah di kawasan Kota Tua yang telah menjadi museum. Adapun kelima museum tersebut yang pertama adalah Museum Fatahillah yang berada tepat di pusat kawasan Kota Tua. Museum tersebut merupakan bangunan bekas Balai Kota Batavia yang didirikan pada tahun 1707. Kedua, ada Museum Seni Rupa dan Keramik yang merupakan bekas bangunan Dewan Kehakiman Kolonial Belanda. Museum tersebut dibangun pada tahun 1870. Ketiga, ada Museum Wayang yang merupakan bekas bangunan Gereja Lama Belanda yang didirikan pada tahun 1640. Keempat, ada Museum Bank Mandiri yang awalnya adalah gedung Factorji Belanda atau perusahaan dagang milik Belanda yang dibangun pada 1929. Kelima, ada Museum Bank Indonesia yang dulunya merupakan gedung De Javasche Bank yang dibangun pada tahun 1828.

7. Gelora Bung Karno adalah stadion terbesar ke-28 di dunia

Dilansir dari Net.z stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion terbesar di dunia pada urutan ke-28. Setelah stadion Gelora Bung Karno direnovasi pada 2018 ketika hendak dijadikan ajang perhelatan Asian Games 2018, kini stadion tersebut menjadi stadion berstandar internasional Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan juga mendapatkan sertfikat bintang lima dari Uni Sepak Bola Eropa (UEFA). Stadion GBK juga mengganti kursi penonton agar lebih nyaman dan lapangannya menggunakan rumput Zoysia Matrella atau rumput Manila. Untuk sistem keamanannya, stadion GBK mampu melakukan pengosongan gedung untuk evakuasi dalam waktu 15 menit dan dilengkapi dengan 7000 kamera keamanan (cctv). Terakhir, di stadion GBK juga tersedia wifi gratis sehingga pengunjung dapat mengakses internet sepuasnya.

Tertarik untuk menikmati fakta keistimewaan Provinsi DKI Jakarta? Yuk segera luangkan waktu berlibur ke wilayah ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES