Peristiwa Internasional

Korban Ledakan Beirut Butuh Darah, Indonesia Kirim 1000 Kantong

Kamis, 06 Agustus 2020 - 10:36 | 182.92k
Silo (tempat) utama negara itu yang menampung 15.000 ton biji-bijian hancur dan isinya berhamburan. Kini Lebanon hanya punya cadangan biji-bijian untuk satu bulan. (FOTO: Getty Image)
Silo (tempat) utama negara itu yang menampung 15.000 ton biji-bijian hancur dan isinya berhamburan. Kini Lebanon hanya punya cadangan biji-bijian untuk satu bulan. (FOTO: Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemerintah Lebanon minta bantuan darah pada seluruh Palang Merah Internasional di seluruh dunia menyusul banyaknya korban ledakan amonium nitrat di Beirut. Terkait hal ini, Indonesia mengirim 1000 kantong darah.

Keadaan kota Beirut masih carut marut. Penanganan terhadap para korban luka juga kalang kabut karena cadangan darah di Beirut habis. Rabu malam ratusan sampai ribuan orang antre di sebuah bank darah di Utara kota Tripoli untuk mendonorkan darahnya, namun itu masih belum cukup.

Bahkan sebuah perusahaan juga berbagi menawarkan tumpangan gratis ke dan dari rumah sakit bagi mereka yang bersedia mendonorkan darahnya.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan, PMI juga menerima donor darah dari masyarakat yang ingin berkontribusi membantu korban ledakan Beirut. 

Jusuf Kalla mengatakan, Pemerintah Lebanon memang sudah meminta bantuan pada seluruh Palang Merah Internasional di seluruh dunia guna menyediakan darah bagi para korban ledakan. Untuk itu, Palang Merah Indonesia (PMI) menyiapkan 500 - 1000 kantong untuk membantu korban ledakan di Beirut itu

Sementara itu unit pencarian dan penyelamatan perkotaan juga bertambah jumlahnya karena ada bantuan dari sejumlah negara seperti Perancis, Polandia, Yunani dan Belanda.

Saat ini masyarakat Beirut, hotel, sekolah, dan lainnya juga menawarkan perlindungan kepada mereka yang membutuhkan.

"Tolong beri saya DM jika Anda atau siapa pun yang Anda kenal perlu berlindung. Rumah keluarga saya tidak terpengaruh dan terbuka. Kami dapat mengatur transportasi juga," tulis joelle Eid di Twitternya.

Sebuah badan amal juga mendirikan akun Instagram untuk mengumpulkan permohonan dari keluarga dan teman-temannya yang hilang akibat ledakan amonium nitrat di Beirut, termasuk kebutuhan kantong darah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES