Peristiwa Internasional

Sebanyak 200-250 Ribu Warga Beirut Kehilangan Tempat Tinggal

Rabu, 05 Agustus 2020 - 20:26 | 51.38k
Area pelabuhan di Beirut yang rata setelah ledakan Selasa malam. (FOTO: Reuters)
Area pelabuhan di Beirut yang rata setelah ledakan Selasa malam. (FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, LEBANON – Gubernur Beirut, Marwan Abboud mengatakan 200.000-250.000 orang kehilangan rumah akibat ledakan maha dahsyat,  di sebuah gudang amonium nitrat di pelabuhan Beirut, Lebanon.

Kehancuran rumah akibat ledakan ini diperkirakan senilai USD3-5 miliar.

Presiden Libanon Michel Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada hari Rabu dan mengatakan, keadaan darurat selama dua minggu menyusul ledakan itu.

Setidaknya empat rumah sakit besar di Beirut rusak parah akibat ledakan itu sehingga mereka tidak bisa menerima pasien.

Para perawat banyak yang  terluka bahkan meninggal akibat dalam ledakan itu.

Sebuah gudang yang menyimpan sebagian besar pasokan vaksin negara itu juga diyakini hancur.

Pejabat di Rumah Sakit Universitas Amerika di Beirut, rumah sakit swasta paling bergengsi dan terbesar di negara itu, mengatakan, mereka terpaksa mengirim pasien yang tidak kritis ke rumah sakit di luar ibukota.

Setidaknya empat perawat meninggal dan lima dokter terluka di Rumah Sakit St. George itu.

Direktur Unit Perawatan Intensif rumah sakit itu, Dr. Joseph Haddad, paling terpukul.

Seorang perawat sempat mengambil tiga bayi prematur dari unit perawatan intensif natal, dimana kemudian kaca-kaca terhempas ledakan dan langit-langit sebagian runtuh.

Perawat itu berteriak minta tolong dengan memegangi tiga bayi prematur  di dadanya.

Para pejabat di Beirut mengatakan,mereka memperkirakan jumlah korban meninggal akan terus bertambah karena yang dalam keadaan kritis juga banyak.

Sementara itu bantuan mulai datang diantaranya dari Spanyol yang telah mengirimkan 50 dokter dan petugas medis dsri RS Costa del Sol dan Costa Blanca dengan didukung petugas kesehatan lainnya dari Madrid untuk membantu merawat para korban ledakan.

Bukan korban nyawa dan luka saja yang menimpa penduduk sekitar pelabuhan Beirut, Lebanon,  namun seperti dikatakan Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mereka sebanyak mengatakan 200.000-250.000 juga kehilangan rumah akibat ledakan maha dahsyat amonium nitrat itu.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES