Peristiwa Daerah

SMP Surabaya Disiapkan Tatap Muka di Tengah Pandemi, Ini Tanggapan Wali Murid

Rabu, 05 Agustus 2020 - 18:46 | 19.01k
Ilustrasi simulasi sekolah tatap muka (FOTO: Inntan Wulandari/TIMES Indonesia)
Ilustrasi simulasi sekolah tatap muka (FOTO: Inntan Wulandari/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan atau Dispendik Surabaya bakal membuka sekolah secara tatap muka pada tingkat SMP di Kota Surabaya mulai Senin (3/8/2020) dengan dilakukan pada 21 SMP. Namun, dari pantauan TIMES Indonesia, sekolah tatap muka ini menuai berbagai tanggapan dari Wali murid.

Salah satunya Yuli Suliatyorini. Bekerja sebagai dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) mengaku dirinya belum siap jika anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah selama pandemi Covid-19 belum mengalami penurunan secara signifikan.

"Kalau sekolah tatap muka di kondisi seperti saat ini saya belum siap mengorbankan anak saya. Biarkan sekolah daring dikatakan belum maksimal yang penting dia (anaknya) tidak terpapar Covid-19," ungkap Yuli saat dihubungi TIMES Indonesia, Rabu (5/8/2020).

Lanjutnya, sebelum pandemi Covid-19 ini beredar di Indonesia, Yuli mengaku anaknya diikutkan berbagai kegiatan tambahan seperti les privat akademik dan les menggambar.

"Sejak pandemi ini saya gak berani mendatangkan tamu ke rumah. Biasanya anak saya ikut les privat, tentor datang ke rumah. Selain itu, ia (anaknya) ikut les menggambar," terang Yuli.

Hal serupa dialami oleh Nuria Sari Aulia, salah satu pebisnis di Surabaya yang memiliki anak SD dan SMP. Dirinya mengaku belum siap jika kedua anaknya tersebut mengikuti pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

"Ya kondisi seperti ini saya belum siap jika anak saya masuk sekolah. Pendidikan bisa dikejar besok-besok, tetapi kesehatan dan keselamatan itu harus benar-benar kita jaga," tegas Sari.

Menurut Sari, meskipun Surabaya diklaim menjadi zona hijau, Sari tetap tidak berani menaruhkan keselamatan anak-anaknya jika belum ditemukan vaksin Covid-19.

"Meski Surabaya zona hijau tetapi vaksin belum ditemukan itu berarti masih belum aman. Kalau vaksin ditemukan saya berani mengizinkan anak-anak sekolah," kata Sari.

Namun hal tersebut, berbanding balik dengan Lina Astutik warga Surabaya yang memiliki anak tingkat SMP. Dirinya mengaku setuju dengan  rencana Pemkot Surabaya dalam melakukan pembelajaran secara tatap muka.

"Sekolah daring menurut saya kurang efektif sehingga jika adanya sekolah tatap muka saya setuju saja, yang penting tetap memperhatikan protokol kesehatan," terang Lina.

Menurut Lina, sebelum Pemkot Surabaya merencanakan sekolah tatap muka, ia percaya bahwa setiap sekolah akan mempersiapkan dengan maksimal sehingga keselamatan dan kesehatan tetap terjaga.

"Saya yakin setiap sekolah yang nantinya lolos dalam evaluasi Pemkot Surabaya melalui Dispendik Surabaya. Sekolah tersebut mempersiapkan dengan maksimal sehingga keselamatan dan kesehatan benar-benar dijaga," terang Lina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES