Peristiwa Daerah

Perubahan Gerak Massa Air Sebabkan Fenomena Koyo di Ranu Klakah Lumajang

Minggu, 02 Agustus 2020 - 19:46 | 51.69k
Warga saat menangkap ikan mabuk di Ranu Klakah Lumajang. (FOTO: Qomaruddin Hamdi/TIMES Indonesia)
Warga saat menangkap ikan mabuk di Ranu Klakah Lumajang. (FOTO: Qomaruddin Hamdi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LUMAJANGFenomena Koyo dikenal dengan istilah Upwelling, atau pergerakan massa air secara vertikal. Fenomena ini ditandai dengan mulainya ikan di Ranu Klakah Lumajang mabuk dan mengapung di permukaan Ranu.

Kasi Produksi dan Usaha Perikanan Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, Joko Sulistyono menjelaskan bahwa fenomena koyo lazim dikenal dengan istilah upwelling. Artinya pergerakan massa air secara vertikal.

"Karena perbedaan suhu atau angin, mengakibatkan massa air lapisan bawah naik ke atas, jadi pergerakan air secara vertikal, massa air yang di bawah membawa material seperti belerang," jelasnya.

menangkap-ikan-mabuk-2.jpg

Kejadian seperti itu setiap tahun terjadi pada pertengahan tahun. Sekitar bulan Juli sampai Agustus.

Jelas kondisi seperti ini membuat petani ikan keramba di Ranu Klakah harus memanen ikannya lebih awal. Namun Joko menambahkan, bahwa petani ikan di Ranu Klakah sudah mengantisipasi fenomena alam tahunan ini agar tidak terlalu merugi.

"Teman-teman petani ikan keramba di Ranu Klakah Lumajang biasanya sudah mengantisipasi Fenomena Koyo, biasanya masa pemeliharaan sudah panen, atau kalau masih ada di keramba diselamatkan ke kolam-kolam di sekitar rumahnya," ucapnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES