Glutera News

Awas! Kadar Lemak Tubuh Berlebihan Memicu Penyakit Mematikan

Minggu, 02 Agustus 2020 - 14:32 | 153.66k
(FOTO: Glutera News)
(FOTO: Glutera News)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pola hidup sehat saat ini tengah menjadi gaya hidup sehat bagi banyak orang. Kesadaran untuk melakukan olahraga malah membuat orang-orang memasang target untuk memiliki badan yang sesuai dengan keinginan mereka. Selain itu, mereka juga semakin memiliki target untuk mengurangi kadar lemak tubuh dan menambah massa otot karena anggapan semakin sedikit lemak dalam tubuh mereka akan merasa lebih baik dan sehat.

Selama ini, yang Anda perhatikan mungkin hanya berat badan. Berat badan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung. Padahal, sebenarnya ada yang lebih penting Anda perhatikan dibandingkan hanya berat badan, yaitu kadar lemak tubuh. Mengapa penting?

Apa Itu Lemak Tubuh?

Lemak merupakan salah satu komposisi yang menyusun tubuh Anda. Komposisi lemak dalam tubuh menyumbang nilai pada berat badan Anda, selain tulang, otot, jaringan, dan organ. Terdapat dua jenis lemak yang ada dalam tubuh, yaitu lemak esensial dan lemak nonesensial.

Lemak esensial merupakan jumlah minimal lemak yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsi normalnya. Seperti untuk menjaga suhu tubuh, menyerap vitamin A, D, E, dan K, sebagai bantalan pada organ dan jaringan, menjaga kesehatan kulit dan rambut, serta masih banyak lagi.

Jumlah lemak esensial yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan fungsinya tersebut kira-kira sekitar 3-12 persen dari total kalori yang diperlukan tubuh. Nah, jumlah lemak berlebih yang tidak diperlukan tubuh (selain lemak esensial) disebut dengan lemak nonesensial.

Kadar Lemak yang Diperlukan untuk Tubuh

Menurut American College Sports Medicine kondisi lemak yang normal untuk wanita kadar lemak harus berada di antara 20-32 persen tubuh. Sedangkan untuk laki-laki berada di antara 10-22 persen dari kondisi tubuhnya. Tentu hal ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi kegiatan maupun aktivitas masing-masing orang.

Orang yang terbiasa berolahraga biasanya akan memiliki lemak sebesar 21 hingga 24 persen untuk wanita, sedangkan untuk laki-laki 14 hingga 17 persen dari tubuhnya. Orang yang jarang berolahraga masih dianggap memiliki lemak normal jika memiliki lemak berkisar antara 25-31 persen untuk wanita, sedangkan 18-25 persen untuk laki-laki.

Kadar lemak dalam tubuh sangat erat kaitannya dengan gizi seseorang. Jika seorang wanita mengalami kelebihan lemak sebanyak 32 persen, sedangkan laki-laki sebanyak 25 persen, keadaan tersebut menandakan adanya berat badan yang berlebihan atau obesitas.

Mengapa Penting Menjaga Kadar Lemak Tubuh Tetap Normal?

Penumpukan lemak yang terus-menerus terjadi dalam tubuh dapat membuat seseorang menjadi obesitas. Tapi jangan salah, Anda yang bertubuh kecil belum tentu mempunyai persen lemak normal, bisa jadi Anda mempunyai persen lemak yang hampir tidak normal. Sementara, Anda yang bertubuh besar juga belum tentu memiliki persen lemak yang besar.

Kadar lemak yang berlebihan bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit mematikan terkait obesitas, seperti :
1. Tekanan darah tinggi
2. Penyakit jantung
3. Diabetes
4. Beberapa jenis kanker
5. Stroke
6. Diabetes
7. Gagal ginjal
8. Masalah persendian
9. Pernafasan
10. Batu Empedu
11. Encok
Sehingga, penting bagi Anda untuk tetap menjaga kadar lemak tetap dalam batas normal agar Anda terhindar dari penyakit tersebut.

Untuk mengetahui berapa kadar lemak yang Anda miliki, Anda bisa mengukurnya dengan alat yang bernama bioelectrical impedance analysis (BIA) atau dengan metode skinfold. Sebaiknya kunjungi dokter jika ingin mengetahui berapa persen lemak tubuh yang Anda miliki.

Mengukur kadar lemak tubuh mungkin merupakan hal yang sangat berguna bagi Anda yang sedang menurunkan berat badan. Sehingga, Anda menjadi tahu bahwa yang berkurang dari tubuh Anda adalah berat lemak, bukan hanya berat air.

Bagi Anda yang sedang mengembangkan massa otot mungkin juga penting mengetahui kadar lemak dalam tubuh. Hal ini berguna untuk mengetahui bahwa yang bertambah dalam tubuh Anda adalah massa otot bukan massa lemak.

Pengukuran Kadar Lemak Menjadi Indikator yang Baik untuk Kesehatan

Persentase kadar lemak tubuh bisa menjadi indikator untuk melihat status kesehatan secara keseluruhan yang lebih baik, dibandingkan dengan hanya mengukur Indeks Massa Tubuh (IMT). Hal ini pun telah banyak dibuktikan dalam penelitian.

Salah satunya adalah penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition. Penelitian ini menunjukkan bahwa persentase lemak tubuh merupakan indikator yang lebih baik untuk menunjukkan risiko penyakit terkait obesitas dibandingkan IMT.

Penelitian lain yang diterbitkan oleh jurnal Sports Health juga turut menguatkan penelitian tersebut. Penelitian ini melaporkan bahwa pengukuran persentase lemak tubuh lebih akurat dalam menunjukkan seseorang tergolong obesitas atau tidak, dibandingkan IMT. Hal ini karena pengukuran kadar lemak tubuh dapat menunjukkan hasil yang lebih spesifik untuk mengetahui kadar lemak sebenarnya dalam tubuh Anda. Sedangkan, IMT hanya mengukur berat badan secara umum. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES