Peristiwa Nasional

Garda Bangsa: Terima Kasih Gus Im

Minggu, 02 Agustus 2020 - 00:01 | 72.71k
Putra bungsu Pahlawan Nasional Wahid Hasyim, KH Hasyim Wahid atau Gus Im (FOTO: Dok.TEMPO/ Arif Fadillah)
Putra bungsu Pahlawan Nasional Wahid Hasyim, KH Hasyim Wahid atau Gus Im (FOTO: Dok.TEMPO/ Arif Fadillah)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tepat subuh awal bulan kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (1/8/2020), salah satu pendiri Garda Bangsa, KH Hasyim Wahid atau yang sering disapa dengan Gus Im, dipanggil oleh Sang Maha Kuasa. 

Putra terkahir Pahlawan Nasional Wahid Hasyim ini dikenal sebagai salah satu mentor utama para aktivis gerakan di masa reformasi. Terutama aktivis yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama. Beliau tidak hanya mementori para aktivis yang ada di ibukota namun juga tak jarang turun langsung ke daerah-daerah. Terutama menjelang reformasi 98. 

Meskipun "anak didiknya" banyak muncul dan dikenal luas sebagai para pemimpin negeri ini, Gus Im tidak terlalu menyukai publisitas. 

Banyak kalangan yang menyatakan bahwa kecerdasan Gus Im dan Gus Dur 11-12, sebuah pengakuan bahwa kecerdasan beliau tidak beda jauh dengan kakaknya itu. Bedanya Gus Dur seringkali tampil dipanggung utama, Gus Im lebih senang mengisi otak para pemuda yang kelak akan tampil dipanggung pemikiran dan kepemimpinan.

Ketua Umum DKN Garda Bangsa Tommy Kurniawan, pada saat melayat di rumah duka Sang Mentor menyatakan kehilangannya. 

"Walaupun secara pribadi saya tidak dididik langsung oleh beliau, namun spirit yang diwariskan dalam tubuh Garda Bangsa sangatlah terasa,".ujar artis yang sering disapa dengan nama Tomkur tersebut.

"Spirit dan pemikiran itu akan kami teruskan supaya Garda Bangsa semakin jaya. Terima kasih Gus Im".

Sementara itu Sekjen DKN Garda Bangsa, M Rodli Kaelani, menceritakan bahwa pasca PKB didirikan, Gus Im memanggil para aktivis senior yang kemudian menjadi para tokoh awal Garda Bangsa seperti Arvin Hakim Thoha, Suwadi D Pranoto, Eman Hermawan dkk.

Mereka diminta Gus Im untuk segera membuat sayap politik PKB khusus untuk kaum muda namun juga tidak lupa untuk tetap mendorong percepatan pemilu.

"Pertimbangan Gus Im agar agregasi politik anak-anak muda NU bisa cepat dan dinamis. Mengimbangi gerakan Gus Dur dan para kiai," tutur mantan Ketua Umum PB PMII ini.

Setelah disemayamkan di rumah duka di Ciganjur, Gus Im rencananya akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman keluarga Pesantren Denanyar Jombang, Jawa Timur malam ini. Jenazah salah satu pendiri Garda Bangsa ini akan dibawa dengan menempuh perjalanan darat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES