Peristiwa Daerah

Apa Itu Fenomena Bediding yang Tengah Bikin Surabaya Menggigil?

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 13:42 | 171.77k
Ilustrasi fenomena Bediding. (FOTO: BMKG Juanda)
Ilustrasi fenomena Bediding. (FOTO: BMKG Juanda)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Akhir-akhir ini suhu di Surabaya bisa dibilang cukup rendah. Dari data BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Juanda, pada Sabtu (1/8/2020) ini saja suhu di Surabaya hanya sekitar 24-34 derajat celsius, padahal biasanya sekitar 26-34 derat celsius. Inilah yang dikenal masyarakat dengan Fenomena Bediding.

Menurut data dari BMKG Juanda, Bediding merupakan kondisi di mana pada malam hingga pagi hari terasa dingin dari biasanya.

Teguh Tri Susanto, selaku Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Sidoarjo mengatakan hal tersebut merupakan hal yang wajar terjadi saat musim kemarau. "Untuk periode biasa nya di musim kemarau, tidak hanya Surabaya tapi merata di Jawa Timur," ujarnya, Sabtu (1/8/2020).

Bediding terjadi jika tutupan awan sedikit pada malam hari, bahkan tidak ada sama sekali. Pada malam hari, nilai radiasi matahari yang sampai ke bumi adalah nol. Jadi energi yang menghangatkan permukaan bumi adalah energi yang berasal dari gelombang panjang yang dipancarkan bumi.

Apabila kondisi langit berawan, maka energi yang dipancarkan menuju angkasa sebagian akan dipantulkan kembali menuju bumi. Jika di langit tidak ada tutupan awan sama sekali maka energi yang dipancarkan bumi akan lepas ke angkasa tanpa ada yang dipantulkan kembali ke bumi sehingga suhu udara akan semakin dingin.

Fenomena Bediding diperkirakan akan terjadi pada Juli hingga Agustus. Puncaknya akan terjadi Agustus mendatang.

"Yang tercatat di pengamatan BMKG Junda, Suhu terendah bulan Juli di Sidoarjo pada tanggal 30 yakni 19 derajat celsius, Suhu terendah bulan Juli di Surabaya pada tanggal 30,29,26 yakni 22 derajat celsius" terang Teguh.

Fenomena Bediding ini rupanya bukan hanya terjadi di Surabaya dan Jawa Timur saja melainkan hampir di seluruh wilayah di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES