Ekonomi

Saham Bank Jatim Melesat, Gubernur Jatim Khofifah: Kepercayaan Investor Tinggi

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 10:22 | 119.90k
Ilustrasi saham BJTM. (foto: tradingapa)
Ilustrasi saham BJTM. (foto: tradingapa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim berhasil meroket pada awal pekan pembukaan Senin (27/7/2020) lalu. Dan ini direspon oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

BJTM terapresiasi sebesar 5,66 persen menuju level Rp 560/unit usai sempat melesat di angka 6,60 persen. Kenaikan tersebut pasca Bank Jatim  mendapat dana titipan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 2 triliun.

Suntikan dana tersebut diharapkan mampu menunjang kinerja Bank Jatim di tengah Pandemi Covid-19.Gubernur Jatim Khofifah mengungkapkan, jika kenaikan harga saham Bank Jatim merupakan kabar menggembirakan. 

"Karena artinya tingkat kepercayaan investor terhadap kinerja Bank Jatim sangat tinggi memasuki semester II tahun 2020," ungkap Khofifah, Jumat (31/7/2020). 

Gubernur Khofifah berharap kinerja pertumbuhan kredit dan kualitas kredit Bank Jatim semakin baik di tangan jajaran direksi yang baru saja dilantik pekan lalu. 

Sementara itu, Direktur Utama Bank Jatim Tbk, Busrul Iman, mengatakan, setelah mendapatkan dana titipan tersebut, pihaknya akan membuat skema penyaluran kredit atau pinjaman. 

Setidaknya, ada dua skema yang disiapkan, yakni Direct Loan dan Two Step Loan. Untuk direct loan, pinjaman akan langsung disalurkan kepada nasabah dari Bank Jatim.

Sementara two step loan, dana akan disalurkan ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Baitul Maalwat Tamwil (BMT). Baru kemudian disalurkan ke masyarakat.  "Untuk bunganya berapa, nanti akan kami hitung kembali," katanya. 

Dana titipan ini akan disalurkan khusus ke sektor produktif. Seperti usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Sektor menengah, korporasi dan sindikasi juga akan digarap. 

Saat ini, penyaluran kredit emiten berkode saham BJTM itu masih didominasi sektor konsumtif dengan presentase mencapai 68 persen. "Kita akan terus kembangkan sektor-sektor produktif, seperti sektor mikro, retail dan komersial," tandas Busrul.

Diketahui, penempatan dana itu mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penempatan Uang Negara (PUN) pada Bank Umum Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020.

Dengan penerbitan PMK itu, pemerintah melalui Kemenkeu akan dapat menempatkan uang negara pada bank umum dalam rangka percepatan program PEN.

Terkait kinerja keuangan, pada triwulan II 2020, aset BJTM tercatat Rp 75,24 triliun atau tumbuh 9,12 persen (YoY), Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 10,49 persen (YoY) menjadi Rp 64,01 triliun.  Di tengah pandemi ini, BJTM juga mampu mencatat pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp39,18 triliun atau tumbuh 12,69 persen (YoY).

Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi yaitu sebesar Rp9,38 triliun atau tumbuh 17,96 persen (YoY). Diikuti kredit UMKM yang tumbuh signifikan yaitu sebesar 6,33 triliun atau tumbuh 16,12persen.

Komposisi rasio keuangan BJTM periode Juni 2020 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 19,41 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,79 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,73 persen.

Sedangkan Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 68,96 persen. Dari keseluruhan kinerja positif tersebut, bankjatim berhasil mencatatkan laba sebesar Rp770,15 miliar.

Dengan kinerja tersebut, wajar jika Bank Jatim mendapat apresiasi dari Gubernur Jatim Khofifah dan juga Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu RI). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES