Peristiwa Nasional

Kementerian LHK Berhasil Memulangkan 91 Individu Satwa Endemik Indonesia

Jumat, 31 Juli 2020 - 20:24 | 54.40k
Repatriasi satwa endemik Indonesia. (foto: instagram Kementerian LHK)
Repatriasi satwa endemik Indonesia. (foto: instagram Kementerian LHK)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKementerian LHK RI (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) menerima kembali pemulangan (repatriasi) 91 individu satwa endemik Indonesia. Satwa endemik terdiri dari reptil, mamalia, dan aves (burung), di Bitung Sulawesi Utara, Kamis (30/07/2020).

Satwa-satwa yang sebelumnya diselundupkan ke Filipina tersebut, diberangkatkan dari Davao Filipina 27 Juli 2020 pukul 19.00 waktu Davao dan tiba di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, 30 Juli 2020 pukul 06.00 WITA.

Repatriasi-2.jpg

Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rasio Ridho Sani, mengatakan, satwa-satwa tersebut akan diobservasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki di Bitung terlebih dahulu sampai siap untuk dilepasliarkan kembali ke alam.

 Rasio Sani menyampaikan bahwa inisiasi repatriasi dilakukan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Indra Exploitasia, yang juga Management Authority (MA) CITES Indonesia. 

Repatriasi-3.jpg

“Keberhasilan repatriasi ini atas kerjasama banyak pihak seperti Ditjen KSDAE KLHK, Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan RI di Jenewa, Manila, Davao serta Direktorat Astara, Kementerian Keuangan (Ditjen Bea Cukai), Kementerian Pertanian (Badan Karantina Hewan dan Direktorat kesehatan Hewan), Pemerintah Kota Bitung, dan Yayasan Masarang (PPS Tasikoki),” ungkap Rasio Sani di laman Instagram Kementerian LHK.  

Rasio Sani mengungkapkan bahwa repratriasi kali ini merupakan jumlah terbesar yang berhasil dilakukan. Repatriasi atau pengembalian 91 satwa ini menunjukkan bahwa komitmen dan konsistensi Kementerian LHK RI dalam menyelamatkan kekayaan kehati Indonesia.  "Semoga satwa endemik Indonesia ini dapat segera dilepasliarkan ke habitat aslinya ya dan kita tetap harus melestarikan keanekaragaman satwa nusantara," kata Rasio Sani. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES