Peristiwa Daerah

Khotbah Shalat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan Dipersingkat

Jumat, 31 Juli 2020 - 12:00 | 83.60k
Panitia Shalat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan membagikan kantong plastik kepada jemaah yang baru datang, Jumat (31/7/2020). (FOTO: Humas Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)
Panitia Shalat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan membagikan kantong plastik kepada jemaah yang baru datang, Jumat (31/7/2020). (FOTO: Humas Pemkab Lamongan for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan, Jawa Timur berlangsung lancar. Jamaah pun tertib menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan takmir masjid, Jumat (31/7/2020).

Protokol Kesehatan yang dijalankan mulai dari wajib masker, jaga jarak antar jamaah, di cek suhu, menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, membagikan kantong plastik untuk alas kaki jamaah dan mempersingkat sholat dan khutbah.

Bertindak sebagai Imam adalah KH Abdul Aziz dan khotib oleh KH Maksum Luthfillah (Gus Maksum), ibadah dilangsungkan singkat. Dimulai jam 06.10, selesai jam 06.40.

Bupati Fadeli bersama Forkopimda juga melaksanakan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Lamongan.

Tahun ini Fadeli berkurban sejumlah 15 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Kurban ini dibagi di berbagai tempat, termasuk di Masjid Agung Lamongan dan Masjid Al Azhar.

Sapi terberat berbobot 750 kilogram, dan sapi lainnya rata-rata berbobot 500 kilogram.

Gus Maksum dalam khutbahnya menekankan untuk membantu yang lemah, yang kena musibah, lebih-lebih di masa pandemi.

Menurut Gus Maksum, Idul Adha kali ini berbeda, tanpa takbir keliling, tanpa ada pemberangkatan jamaah haji karena Covid-19. Dia juga mengajak  momen Idul Adha 1441 untuk menjadikan diri sebagai hamba Allah yang selalu bersyukur, menjalani aturan yang ada.

"Mari jadikan momen ini untuk menjadi hamba Allah yang bersabar, termasuk menjalankan protokol kesehatan yang disarankan pemerintah. Tidak hanya di masjid saja, tapi di fasilitas umum, di pasar-pasar," pesannya.

Dalam khutbah shalat idul adha di Masjid Agung Lamongan, Gus Maksum juga mengatakan, tidak melaksanakan protokol kesehatan adalah bagian dari keegoisan. Misalnya karena merasa muda dan sehat, enggan memakai masker. "Mari jadi hamba Allah yang memiliki kepedulian, di tengah pandemi yang berdampak pada ekonomi. Tidak layak menjadi umat Rasulullah, ketika berkecukupan tapi tidak mau berkurban," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES