Indonesia Positif

BPP Model Kostratani Kepanjen Lahirkan Petani Milenial

Kamis, 30 Juli 2020 - 21:55 | 38.42k
(FOTO: AJP TIMES Indonesia)
(FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Latar belakang pendidikan jauh dari peternakan. Pekerjaannya pun setali tiga uang. Namun itu bukan menjadi penghalangan untuk sukses beternak domba.

Potensi peternakan tidak kalah dengan negara lain. Sayangnya, belum semua bisa tergarap dengan baik. Tambahan lagi masih ada anggapan, menjadi peternak bukanlah profesi yang membanggakan.

Terpicu oleh kenyataan ini, tahun 2010 Iswandi pria berperawakan tinggi ini mengawali kiprahnya dalam bidang peternakan khususnya penggemukan dan brieding jenis domba minyak dan kambing sebagai komoditas. Dia menambahkan, awalnya usaha peternakan hanya bersifat sambilan, dan khusus untuk penggemukan namun setelah dijalani ternyata dapat memberi keuntungan 

Usaha ternak domba sudah dilakoninya sejak 10 tahun lalu. Dia menyulap lahan yang tidak terlalu luas di rumahnya, Jalan sekolahan Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang.

Pria kelahiran 1983 mulai mengenang masa lalunya, diawali dirinya hanya memelihara 6 ekor domba. Kemudian setelah 3 bulan lalu dijual terkadang saat menjelang Iedul Adha banyak permintaan tapi tidak sanggup melayaninya. Seiring berjalannya waktu permintaan terutama menjelang Iedul Adha selalu meningkat, atas bimbingan, bantuan dan arahan dari BPP Kepanjen akhirnya membentuk kelompok Sembodo Lestari2 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang. Iswadi melanjutkan saat ini kambing/domba yang dimiliki sudah mencapai 100 ekor Kambing Minyak, 30 ekor sudah ada yang beli dengan harga Rp. 2.500.000/ekor.

Kambing-Kurban.jpg

Tentang rahasia suksesnya beternak domba, Iswandi mengatakan, disamping kemauan dan kerja keras, pakan hijauan, dan air harus tersedia. Untuk itu pembinaan  BBPP Batu melalui BPP Kepanjen Model Kostratani, untuk penanaman rumput pakchong disambut gembira dan ini akan terus dikembangkan.

Keberhasilan Iswandi sekaligus menjadi gambaran keberhasilan Kementan dalam regenerasi petani melalui pendidikan vokasi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan penumbuhan petani pengusaha milenial melalui pendidikan vokasi merupakan salah satu upaya untuk menumbuh kembangkan minat generasi milenial akan dunia pertanian. Pertanian merupakan garda terdepan. Untuk itu dirasa perlu pelopor pertanian yang diharapkan membuat jejaring usaha pertanian untuk menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian. Sudah saatnya generasi milienial melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian, papar Dedi

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, pada saat membuat demplot pakan hijuan mengamatkan bahwa dalam menjalankan usaha perlu komitmen dan sungguh-sungguh.

Selain itu, peternak harus meningkatkan industri yang kompetitif, dimana harus didukung oleh ketersediaan ternak, lahan untuk ketersediaan pakan hijauan dan sumber daya manusia dengan motivasi kerja yang tinggi, serta pemanfaatan teknologi untuk mempersiapkan industri 4.0. Untuk kuatnya usaha.

Pembentukan kelompok peternak dan serta membuat program untuk terus meningkatkan produksi ternak kambing dan domba tentunya dengan bimbingan dari para penyuluh BPP Kepanjen, selain itu tanamkan untuk selalu kerja keras.

"Target kita harus tinggi, sehingga kita harapkan produksi kita tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dikabupaten Malang saja, namun juga harus kita genjot untuk perluasan pemasaran keluar kabupaten," kata Wasis, Kepala BBPP Batu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES