Peristiwa Daerah

Masjid Al-Akbar Surabaya Gelar Shalat Idul Adha dengan Cara Ini

Jumat, 31 Juli 2020 - 10:29 | 71.19k
Pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAMasjid Al-Akbar Surabaya telah menggelar shalat Idul Adha 1441 H di tengah masa pandemi Covid-19. Shalat Idul Adha 1441 H menerapkan protokol kesehatan pyhsical distancing dengan memberlakukan pendaftaran secara online dan semua jamaah wajib menggunakan ID Card yang telah disediakan.

“Kapasitas Masjid Al Akbar mencapai 40 ribu jamaah. Karena dalam penerapan protokol kesehatan yaitu physical distancing, maka kami membatasi jamaah Shalat Idul Adha menjadi lima ribu jamaah dan kami sudah menyiapkan stiker untuk shaf shalat sebagai tanda,” kata H Helmy M Noor, Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (31/7/2020) saat ditemui setelah pelaksanaan Shalat Idul Adha.

Kapasitas lima ribu jamaah itu termasuk serambi masjid bagian utara, timur dekat air mancur dan selatan hingga lantai dua. Ada empat warna ID Card yang dipakai semua jamaah, seperti warna hijau untuk jamaah laki-laki di lantai satu, warna kuning untuk jamaah perempuan di lantai satu, sedangkan di lantai dua dengan warna merah untuk jamaah laki-laki sedangkan jamaah perempuan warna biru di lantai dua.

Pelaksanaan-shalat-Idul-Adha-b.jpg

“Kami menyiapkan kurang lebih 200 relawan yang terdiri dari Remaja Masjid, Ibu-Ibu Muslimah, pengatur shaf, para guru MI dan PAUD, para dosen dan mahasiswa STAI Al Akbar. Semua relawan ini untuk mengatur, menyambut dan mengarahkan kedatangan para jamaah sesuai dengan warna ID Cardnya,” terang Helmy.

Helmy menambahkan, meski masa pandemi Covid-19 perolehan hewan kurban masih relatif banyak. Total perolehan hewan kurban 92 terdiri dari 26 sapi dan 66 kambing. “Angka ini tidak jauh beda dari tahun sebelumnya,” ungkap Helmy.

Shalat Idul Adha diikuti oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa,  Wakil Gubernur H Emil Elistianto Dardak dan 5.000 jamaah yang mengenakan ID Card.

Pelaksanaan-shalat-Idul-Adha-c.jpg

Dalam Khutbah Idul Adha Dr Ahmad Zayadi, MPd Kepala Kanwil Kemenag Jatim ini mengutip Hasil riset Elizabeth Dunn, pakar psikologi social dari University of British Colombia, Vancouver, Kanada. Riset tersebut menyimpulkan bahwa semakin besar uang atau harta yang dibelanjakan untuk menolong sesama terbukti menambah kebahagiaan pemiliknya sebagaimana dimuat dalam jurnal SCIENCE (2008) dengan judul tulisan yang mengejutkan: “Spending Money on Others Promotes Happines” (Membelanjakan Uang untuk orang lain meningkatkan kebahagiaan).

“Temuan ilmiah tersebut menunjukkan bahwa yang terpenting bukanlah jumlah uang yang kita miliki, tetapi bagaimana kita membelanjakannya. Orang yang menyedekahkan uang atau hartanya untuk membantu mereka yang membutuhkan, ternyata lebih bahagia daripada mereka yang menghamburkan uang untuk kepuasan diri sendiri,” tegasnya.

Logika terbalik yang sering terjadi justru mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pribadi demi mengejar kebahagiaan semu. Momentum Idul Adha yang menekankan prinsip solidaritas dan soliditas publik jika benarbenar dijadikan landasan untuk membangun negeri dapat dimulai saat ini.

“Pada saat kita semua bahu-membahu, bergotong royong dalam ikhtiar bersama menanggulangi wabah corona seberat apapun problem yang dihadapi oleh negara ini dengan modal semangat pengorbanan dan solidaritas kemanusiaan, niscaya berbagai masalah akan teratasi. Sebab, rakyat dan para pemimpinnya merasa “berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing”. Langkah ini juga akan mengikis sikap mementingkan diri sendiri dan mencintai harta (hubbub al-dunya) secara berlebihan,” jelasnya.

Di akhir khutbah shalat Idul Adha di Masjid Al-Akbar Surabaya Zayadi mengatakan Ibadah kurban mempunyai dua nilai yakni kesalehan spiritual dan kesalehan sosial. Kesalehan spiritual dalam hal ini adalah penyerahan diri kepada Allah dang mengekang egoisme, sebagaimana dicontohkan Nabi Ibrahim As. “Kesalehan sosial tercermin dari semangat rela berkorban, seperti dalam diri Ismail As Sikap ini penting untuk diteladani, terumata bagi generasi muda Indonesia,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES