Peristiwa Daerah

Tak Rugi Ikut JKN-KIS, Peserta Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Bermutu

Jumat, 31 Juli 2020 - 08:34 | 22.96k
Salah satu peserta JKN-KIS Wati Warga Desa Sawo Kecamatan Dukun Gresik. (FOTO: BPJS Kesehatan Cabang Gresik for TIMES Indonesia).
Salah satu peserta JKN-KIS Wati Warga Desa Sawo Kecamatan Dukun Gresik. (FOTO: BPJS Kesehatan Cabang Gresik for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Peserta JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat) BPJS kesehatan berhak mendapatkan pelayanan kesehatan bermutu. Seperti yang dirasakan Wati (31) warga Desa Sawo Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik Jawa Timur.

Peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) ini menyampaikan bahwa setiap ibunya menjalani kontrol rawat jalan disalah satu dokter praktik didekat rumahnya menghabiskan biaya sebesar satu juta rupiah. 

"Sebelas tahun yang lalu, kalau ibu saya menjalani rawat jalan biaya yang saya keluarkan kurang lebih satu juta rupiah belum terhitung biaya transportasi dan lain-lain," kata Wati, Jumat (31/7/ 2020). 

Kemudian Wati menerangkan bahwa sebagai Warga Negara Indonesia, ia wajib mendaftarkan dirinya dan keluarganya menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3. 

"Saya pilih kelas 3 karena saya mampunya bayar iuran segitu, tapi pelayanan yang dirasakan oleh Ibu saya rasanya jauh lebih berkali-kali lipat dari iuran yang saya keluarkan tiap bulannya," ungkapnya.
 
Wati mengisahkan ibunya yang sering mengeluhkan sakit pada bagian dada dan lambungnya. "Hari ini sudah terhitung empat hari dirawat di rumah sakit," jelasnya.  

Selain itu, Wati menyebutkan sang ayah juga menderita penyakit jantung kronis dan penyakit paru-paru. Selama menjalani pengobatan baik di puskesmas maupun di rumah sakit, keluarganya merasa tidak ada perbedaan kelakuan. 

"Rata-rata dari puskesmas dan RS yang telah kami singgahi, pelayanannya sangat memuaskan. Petugasnya pun ramah dan sopan," ujarnya. 

Sampai saat ini, Wati menjelaskan tidak pernah mengeluarkan biaya lagi ketika mengantar ayah dan ibunya berobat. 

Wati terus berharap program JKN-KIS ini terus ada, untuk memberikan ketenangan bagi dirinya terutama bagi orang tuanya yang sudah berusia dan sering jatuh sakit. 

“Sejak saya jadi peserta JKN-KIS, saya tidak pernah ditarik biaya sama sekali. Saya cukup bayar iuran setiap bulan dengan rutin yang hanya beberapa puluh ribu saja. Terimakasih BPJS kesehatan. Semoga program ini ada terus sampai kapan pun," ungkapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES