Peristiwa Daerah

Bahan Pengawet ‘Bleng’ Ayam Jago Masih Dijual Bebas di Kota Pagaralam

Kamis, 30 Juli 2020 - 15:07 | 90.19k
Beberapa bungkus Bleng atau Borak berlogo ayam Jagi yang diamankan tim saat melakukan pengawasan bahan makanan jelang Idul Adha di Pasar Terminal Nendagung. (FOTO: Asnadi/ TIMES Indonesia)
Beberapa bungkus Bleng atau Borak berlogo ayam Jagi yang diamankan tim saat melakukan pengawasan bahan makanan jelang Idul Adha di Pasar Terminal Nendagung. (FOTO: Asnadi/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Setelah belum lama mengamankan belasan bungkus bahan pengawetbleng’ di kawasan Pasar Dempo Permai, kemarin tim Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pagaralam temukan kembali bahan pengawet tersebut.

Kendati tak banyak, hanya sekitar lima bungkus, namun tim gabungan yang melibatkan aparat kepolisian tersebut langsung mengamankan barang tersebut.

“Kita temukan dari salahsatu pedagang di kawasan Pasar Terminal Nendagung,” ucap Kadisprindagkop dan UKM Kota Pagaralam, Dawam SH melalui Kasi Binas Usaha Perdagangan, Endang Diyah SE. Kamis (30/7/2020)

Dia menyebutkan, Bleng yang mirip dengan Borax ini merupakan terbuat dari campuran bahan kimia. Tidak baik bagi kesehatan. “Bahan ini juga tak jarang sebagai pengawet kayu,” katanya seraya mengatakan padahal ada bahan pengawet alternatif tapi sehat misalnya menggunakan daun Sirih atau cairan fermentasi Tape.

Sementara, Endang tak menampik, sebelumnya Bleng yang ditemukan adalah merek yang sama yakni berlogo ‘Ayam Jago’ berwarna kuning.

“Kita edukasi penjualnya tak lagi mengulangi melakukan penjualan bahan-bahan yang dilarang yang berdampak buruk bagi kesehatan  yang mengkonsumsinya,” ujar dia.

"Mereka yang menjualnya diberikan peringatan sifatnya pembinaan agar tak mengulangi kalaupun hingga tiga kali terpaksa akan diberikan tindakan," imbuhnya. 

Pengawasan yang dilakukan melibatkan Labkesda Kota Pagaralam, sekaligus melakukan pengambilan sampel terhadap makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya (B3).  Salahsatunya yang mengandung bahan campurang Bleng.

“Setelah kita ambil sampel, kerupuk Jangek ternyata mengandung bleng. Lainnnya seperti ikan asin, kerupuk masih dinilai aman. Setelah diuji oleh petugas Labkesda yang kita libatkan,” beber dia.

Yang jelas, menyikapi adanya temuan adanya makanan yang mengandung bahan pengawet yang berbahaya diimbau kepada pedagang ataupun pelaku industri di Kota Pagaralam untuk tidak mencampurkan bahan yang tak bagus bagi kesehatan. “Temuan Bleng untuk semantara kita amankan dan penjualnya kita berikan peringatan tertulis untuk tidak mengulanginya lagi,” ujarnya.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES