Kopi TIMES

Memanfaatkan Podcast sebagai Media Pembelajaran di Masa Pandemi

Rabu, 29 Juli 2020 - 17:00 | 1.09m
Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pandemi Covid-19 menghadapkan dunia pendidikan dengan persoalan yang kompleks. Praktek pembelajaran yang biasanya dilakukan secara luring, tiba-tiba harus beralih dengan metode daring. Institusi pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, menengah, sampai dengan pendidikan tinggi banyak yang tergagap. 

Menggunakan internet sebagai saluran dalam pendidikan daring berarti keharusan adanya akses internet. Faktanya, internet masih merupakan media komunikasi yang mahal di Indonesia. Orang tua siswa pun menjerit, karena harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli kuota data internet. Ini terutama terjadi pada orang tua yang tidak memiliki fasilitas Wi-fi di rumah.

Sementara itu di sisi yang lain, para guru juga harus mengeluarkan dana ekstra untuk membeli paket kuota data internet. Untuk menekan pengeluaran kuota data internet, guru memanfaatkan fasilitas Wi-fi yang ada di sekolah. Persoalan semakin pelik di sekolah yang tidak memiliki akses Wi-fi.

Selama ini, para pejabat pemerintah dengan latah menggunakan istilah Revolusi Industri 4.0 kala memberikan sambutan di berbagai seremoni dan seminar. Berhadapan dengan realitas yang terjadi, retorika Revolusi Industri 4.0 hanya berhenti sebagai wacana. Pembelajaran daring tidak semudah mengucapkan istilah Revolusi Industri 4.0.

Inovasi sekolah dalam difusi teknologi informasi dak komunikasi lah yang kini bisa menjadi jawaban atas tantangan yang terjadi dalam disrupsi di dunia pendidikan. Sekolah, dengan dukungan guru, komite sekolah dan orang tua murid harus bersiasat memanfaatkan teknologi untuk mengatasi beragam tantangan dalam pembelajaran daring. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan podcast untuk pembelajaran.

Istilah podcast sendiri berasal dari istilah iPod dan broadcasting. Memang pada mulanya podcast dikembangkan oleh jenama Apple yang memproduksi iPod untuk memutar musik. Dalam perkembangannya juga tersedia di aplikasi berbasis Android, sehingga menjadi semakin populer.

Podcast merujuk pada pembuatannya atau syndication file audio ataupun video dan mempublikasikannya melalui internet sehingga file tersebut dapat diunduh ke komputer atau perangkat elektronik lainnya yang bergerak (mobile), baik secara berbayar maupun gratis. Podcast bisa dihadirkan pada website maupun portal dan RSS (Really Simple Syndication) Reader yang mendukung file audio. RSS versi 2.0 dapat mengenali dan membaca file audio, seperti MP3. RSS yaitu satu sistem sindikasi yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan update konten terbaru dari sebuah website secara otomatis. 

Ada tiga jenis format perangkat podcast yang berkembang sampai saat ini, yaitu: audio podcast, enhanced podcast, dan video podcast. Audio podcast merupakan podcast yang isinya audio. Format ini merupakan tipe podcast yang paling populer karena file audio dikompresi dalam format digital MP3 (MPEG-1 atau MPEG-2 Audio Layer III) sehingga bisa diputar melalui semua perangkat pemutar audio yang mendukung format MP3.

Sedangkan enhanched podcast tidak hanya menghasilkan suara tetapi juga menghasilkan gambar file audio berjalan. Terakhir, adalah video podcast yangmenghasilkan file video yang kebanyakan dalam format MP4 (MPEG-4). Pembahasan selanjutnya difokuskan pada audio podcast, yang cukup disebut dengan podcast.

Memanfaatkan Podcast untuk Pembelajaran

Penelitian Faiza Indriastuti dan Wawan Tri Saksono yang dimuat dalam Jurnal Teknodik Vol. 18 No. 3, Desember 2014,  berjudul Podcast Sebagai Sumber Belajar Berbasis Audio memberikan informasi menarik tentang pemanfaatan podcast untuk pembelajaran. Temuannya menyebutkan temuan menarik. Pertama, podcast melampaui batas ruang dan waktu. Podcast diciptakan untuk dapat diunduh dan disimpan dalam perangkat komputer maupun mobile. Pemanfaatannyapun dapat didengarkan kapan saja dan di mana saja. Hal ini memungkinkan penggunaannya bersamaan dengan melakukan aktivitas lain, misalnya melakukan pekerjaan rumah, sambil berkendara dan lain-lain. 

Kedua, podcast mengatasi keterbatasan pengalaman. Artinya jika sebuah objek yang diinginkan tidak dapat ditemukan atau dialami secara langsung, maka obyek sumber belajar (dalam bentuk  podcast) dapat dihadirkan. Misalnya tentang kebudayaan di luar daerah, musik, bunyi-bunyi atau suara (sound effect) dan lain-lain. 

Ketiga, podcast merupakan media pembelajaran yang efektif dan efisien. Podcast ini disebut efektif karena podcast dapat digunakan sebagai media belajar dan pembelajaran yang variatif, perangkat pemutarnya (player) sederhana dan mudah ditemukan dan dapat didengarkan di mana saja kapan saja bahkan bagi yang terbiasa  multitasking, dapat mendengarkan sambil melakukan aktifitas atau pekerjaan rumah lainnya. 

Podcast ini disebut efisien karena praktis dan ramah bandwidth. Praktis artinya dapat dibawa kemanapun dan hanya membutuhkan ruang penyimpanan yang sedikit dikarenakan ukuran file-nya yang kecil. Sedangkan ramah bandwith disebabkan format audio digital yang diunggah (file size) berukuran kecil sehingga meringankan proses pemutaran secara langsung (streaming) dan pengunduhan (download).

Dalam situasi pandemi, alasan terakhir ini bisa menjadi solusi dalam proses pembelajaran jarak jauh. Melalui podcast, kuota data internet tidak banyak tersedot, sehingga akan meringankan orang tua siswa.

Sayangnya, belum banyak sekolah yang memanfaatkan podcast sebagai media pembelajaran. Untuk membuktikannya, kita bisa mencarinya di Spotify. Di aplikasi podcast paling populer ini, kita bisa mencari berbagai podcast. Podcast pembelajaran sayangnya tidak banyak tersedia. Ada satu akun bernama Muriba yang saya temukan, yang berisi konten pembelajaran dari Sekolah Dasar Muhammadiyah Karangturi, Bantul, Yogyakarta. Akun ini cukup menarik karena berisi beberapa konten pembelajaran. Sebuah inovasi dalam difusi teknologi dengan pemanfaatan podcast yang perlu diapresiasi.

Ada atau tidak ada pandemi, podcast adalah salah satu media pembelajaran jarak jauh yang seharusnya disiapkan dengan baik. Melalui podcast, guru bisa mengajak para siswa untuk membangun kreativitas dan penalaran. Bahkan, guru bisa mengajak siswanya menjadi podcaster dengan mengisi konten podcast. Bahkan bisa pula, kelompok podcaster dibuat di sekolah sebagai sebuah ekstra kurikuler, layaknya studio radio. Kelincahan sekolah dalam memanfaatkan teknologi digital dan mengembangkan aset digitalnya adalah gambaran sekolah di masa depan.

***

*) Oleh: Fajar Junaedi, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES