Peristiwa Daerah

Pemprov Malut Minta PT NHM Laporkan Data Laboratorium Pasien Sembuh Covid-19

Kamis, 16 Juli 2020 - 23:45 | 65.81k
Suasana rapat antara gugus tugas Covid-19 Malut dan Perwakilan PTNHM. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)
Suasana rapat antara gugus tugas Covid-19 Malut dan Perwakilan PTNHM. (Foto: Wahyudi Yahya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TERNATEPemprov Malut melalui Dinas Kesehatan mengundang PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) untuk menghadiri rapat sinkronisasi data pasien Covid-19 antara Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan PT NHM. Rapat berlangsung di ruangan Pusdatin, lantai III Sahid Bela Ternate, Kamis (16/7/2020). 

Penanggungjawab Pusdatin Gustu Covid-19 Malut dr. Rosita Alkatiri menjelaskan, pentingnya pertemuan itu lantaran ratusan pasien Covid-19 yang diumumkan oleh PT NHM tidak tercatat di Pusdatin, baik pusat maupun provinsi. Sehingga pihak perusahaan harus memberikan penjelasan, karena data Covid-19 di Maluku Utara merupakan tanggungjawab Gustu.

PT NHM kata Rosita, hanya menyampaikan informasi kesembuhan karyawannya berupa print out daftar nama pasien dengan keterangan positif dan negatif, sehingga tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kalau hanya excel (print out) begini kita tidak bisa pakai, harusnya hasil laboratorium ada tandatangan pihak pemeriksa, baik kolektif maupun per pasien," ujar Rosita ketika dikonfirmasi TIMES Indonesia usai rapat dengan PT NHM 

PT NHM sendiri menggunakan beberapa rumah sakit untuk melakukan swab terhadap karyawannya, diantaranya RS Siloam Manado, RS Mitra Keluarga, dan Klinik Prodia Ternate. Namun, yang menjadi kendala adalah sebagian besar hasil laboratorium tidak dilaporkan lengkap dengan hasil pemeriksaan resmi dari rumah sakit.

"Kami meminta PT NHM membantu berkoordinasi dengan rumah sakit pemeriksa agar mengirimkan hasil laboratorium, agar tercatat di Pusdatin," ucap dr, Rosita yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Provinsi Malut

Hal senada juga disampaikan Jubir Covid-19 Malut dr. Alwia Assagaf kepada awak media dalam konferensi pers, bahwa pihaknya meminta PT NHM memasukan data up to date serta tidak merilis hasil pemeriksaan laboratorium.

"Beliau sudah setuju, dan saya minta NHM tidak merilis, karena alasannya untuk menambah semangat kepada karyawan lainnya. karena mereka itu sudah seribu lebih di swab," katanya. 

Namun ada persoalan, yakni ketidaksesuaian data yang dirilis pihak perusahaan, Gustu Kabupaten Halmahera Utara (Halut) maupun Gustu Provinsi. Bahkan, Gustu Halut kata dr. Alwia tidak bisa merilis data mengikuti PT NHM, karena yang dilaporkan harus memiliki bukti dari laboratorium pemeriksa.

Terkait hal itu, Perwakilan PT Indotan Halmahera Bangkit, Amin Anwar ketika dikonfirmasi TIMES Indonesia mengaku penting untuk dilakukan sinkronisasi data, karena selama ini datanya dikirim ke Gustu Halut. "Makanya kita sinkronisasi data dari RS Mitra Keluarga, mudah-mudahan secepatnya kita dapat data itu," ujarnya. 

Ia juga mengkonfirmasi 255 karyawan sembuh dari Covid-19 yang belum tercatat di gugus tugas berdasarkan hasil pemeriksaan RS Mitra Keluarga. Saat ini, semua karyawan yang mau di swab, dilakukan oleh petugas kesehatan rumah sakit tersebut.

"Semua karyawan kita 1.200 kita swab semua tidak terkecuali, dan yang masuk kesana harus di swab gak ada rapid test,"akunya sembari mengatakan tak hanya karyawan, masyarakat lingkar tambang dan keluarga karyawan juga dilakukan swab dan ditanggung oleh perusahaan.

Dikatakan, dari total 2.500 karyawan, sebagian besar adalah karyawan dari kontraktor, sementara PT NHM sendiri berkisar 900 karyawan. Dari jumlah itu, lanjut Amin, sekitar 300 pasien Covid-19 sedang menjalani karantina, baik di Ternate maupun Halut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES