Komisi C DPRD DIY Dorong Optimalisasi SPAM, Ini Usulnya
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kebutuhan air bersih di DIY terus mengalami peningkatan seiring pesatnya pembangunan. Harus diantisipasi dengan penyediaan sumber air yang memadai. Anggota Komisi C DPRD DIY Amir Syarifudin menyampaikan pernyataan ini di sela-sela meninjau Sistim Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional DIY Bantar Argomulyo Sedayu Kamis (16/7/2020).
Dengan kapasitas produksi mencapai 400 liter per detik saat ini SPAM Regional DIY sudah mampu memenuhi sebagian wilayah DIY. Namun bila tidak disiapkan sejak sekarang, DIY berpotensi mengalami krisis air bersih. Mengingat pesatnya pembangunan yang banyak menyedot air tanah. Sehingga Pemda DIY harus mengoptimalkan peran SPAM Regional DIY dalam penyediaan air bersih untuk wilayah DIY.
"Persiapan harus dilakukan sejak sekarang bila tidak ingin mengalami krisis air bersih," jelas politisi PKS ini.
Rusdiana Puji Lestari selaku Kepala Balai Pengelola Instalasi Air Limbah dan Air Minum (PIALAM) mengaku berubahnya kelembagaan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Perusahaan Daerah Ari Bersih (PDAB) membuat ruang gerak lembaganya semakin leluasa. Seperti dalam pengelolaan anggaran dan perekrutan personil hingga pengaturan tarif pelanggan PDAM.
PDAB Tirta Tama yang akan mulai beroperasi tahun depan membawahi beberapa SPAM Regional di wilayah DIY. Seperti Kronggahan, Kamijoro dan Banyusoco.
Berdasarkan rencana inti SPAM kapasitas ditargetkan mencapai 1.200 liter per detik. Sehingga mampu menyuplai air bersih untuk seluruh wilayah DIY. Mulai dari kawasan Bandara di Kulonprogo hingga Prambanan di Sleman bagian timur.
"Dengan kapasitas produksi sebesar ini, seharusnya kekeringan sudah tidak menjadi masalah bagi DIY". tegas Rusdiana Puji Lestari kepada Komisi C DPRD DIY.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |