Ekonomi

Horee..! Okupansi Hotel di Yogyakarta Mulai Meningkat

Kamis, 16 Juli 2020 - 19:05 | 45.25k
Sejak memasuki era adatasi kebiasaan baru Okupansi hotel di Yogyakarta mulai meningkat. (FOTO: Hendro S. Baskoro/TIMES Indonesia)
Sejak memasuki era adatasi kebiasaan baru Okupansi hotel di Yogyakarta mulai meningkat. (FOTO: Hendro S. Baskoro/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kabar baik seputar bisnis perhotelan datang dari Yogyakarta. Sejak memasuki era adaptasi kebiasaan baru Juli lalu, okupansi hotel bintang dan non bintang mulai mengalami kenaikan.

“Kenaikan antara 40 sampai 50 persen,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, Kamis (16/7/2020).

Menurut Deddy, tren kenaikan itu dialami secara berangsur sejak tiga minggu terakhir. Dari data yang dimiliki, untuk kenaikan hotel bintang mencapai 50 persen. Sedangkan untuk non bintang tren kenaikan mencapai 15 persen.

“Untuk tamunya baru sekitar DIY saja. Ada juga yang dari Jawa Tengah, seperti Purwokerto atau Magelang. Sedangkan yang dari luar Jawa hanya beberapa,” terang Deddy.

Deddy menambahkan, penghitungan okupansi per hotel berbeda dibandingkan ketika kondisi normal. Sebab, kamar yang digunakan jumlahnya dikurangi sekitar 50 persennya.

“Misal hotel yang memiliki 300 kamar, hanya digunakan 40 sampai 50 persen saja atau sekitar 100 kamar. Sebab kamar yang digunakan harus diistirahatkan dulu untuk disemprot disinfektan. Jadi penggunaan kamar, secara bergantian,” papar Deddy.

Untuk jumlah hotel bintang, non bintang, maupun restoran anggota PHRI DIY yang telah beroperasi ada sekitar 120an dari total 400an. Sisanya masih melakukan persiapan penerapan protokol kesehatan baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) maupun infrastrukturnya.

Menurut Deddy, ketika ada yang akan beroperasi pun harus melalui prosedur yang telah ditetapkan.

“Untuk yang akan buka kami kirim asesment. Kami memverifikasi dan monitoring apa betul sudah sesuai dengan asesment yang kami kirim ke mereka atau belum. Kami juga membentuk satuan tugas, untuk pembinaan yang akan buka,” ucapnya.

Deddy mengatakan pihaknya memberlakukan aturan tegas dalam upaya pendisiplinan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Ketika ada tamu hotel yang diketahui tidak memakai masker, diminta untuk tidak boleh menginap.

“Ada yang mau masuk hotel tapi tidak pakai masker itu jelas kami tolak, atau sudah chek in tapi di sekitar hotel tidak pakai masker juga kami silakan untuk tidak menginap. Prinsipnya kami tidak mau ada klaster baru di hotel dan restoran. Kami minta untuk kedisiplinan tamu maupun karyawan sendiri,” kata dia.

Deddy menjelaskan, berbagai promo diberikan dalam upaya meningkatkan okupansi hotel ini. Seperti, misal paket menginap dua malam, hingga menginap satu bulan. “Ada juga promo rapid tes atau tes cepat Covid-19. Jadi ketika ada tamu dari zona merah ingin ke Jogja, kami minta surat keterangan dari dokter ketika sudah di Jogja. Dalam hal ini, kami bekerja sama dengan Puskesmas, klinik maupun rumah sakit,” jelas Deddy. (*)

Rabu-16-Julii-2020-Hotel-di-Jogja.png

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES