Peristiwa Daerah Bencana Nasional Covid-19

Aksi Percobaan Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Malang Digagalkan TNI-Polri

Kamis, 16 Juli 2020 - 18:37 | 48.25k
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi percobaan pengambilan paksa jenazah Covid-19 di Kota Malang terjadi. Untungnya, insiden tersebut berhasil digagalkan pihak kepolisian bersama TNI yang sedang bertugas.

Pasien yang meninggal tersebut sebelumnya menjalani rapid test sebanyak dua kali. Karena hasilnya reaktif, yang bersangkutan dirujuk ke rumah sakit.

Setelah dua hari menjalani perawatan, pasien tersebut meninggal dunia. Aparat TNI-Polri mengawal proses pembawaan jenazah ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk dilakukan pemulasaraan sesuai protokol.

Namun, keluarga pasien mencoba mengambil paksa jenazah untuk dibawa pulang. Insiden ini terjadi di sebuah rumah sakit swasta di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan, ada beberapa alasan mengapa pihak keluarga ingin membawa pulang jenazah.

Salah satunya kata dia adalah latar belakang keluarga yang menginginkan untuk mengurus secara mandiri hingga ke proses akhir pengantaran jenazah.

"Alasan ngotot pihak keluarga, itu mungkin anaknya, kakaknya, yang pasti saat terakhir melihat dan merawat jenazah anggota keluarga. Pihak keluarga tahu itu Covid-19, tapi kan ingin merawat di akhir," ungkapnya.

Leo menyampaikan kejadian serupa pernah terjadi beberapa kali di Kota Malang. Sebab itu, Polresta Malang Kota bersama Kodim 0833 Kota Malang menyiapkan personel khusus penjagaan proses pemulasaraan hingga pemakaman.

Pihaknya menyiapkan personel yang ditempatkan di tujuh rumah sakit rujukan di Kota Malang. Tugasnya melakukan penjagaan dan pengawalan.

Jumlah personel yang diterjunkan terdiri 5 dari Kodim, dan 5 dari Polresta Malang Kota. Selama dua minggu terakhir ini 10 personel TNI-Polri stand by di rumah sakit rujukan Covid-19.

Leo menyayangkan jika ada pihak keluarga yang memaksa mengurus jenazah terindikasi Covid-19 untuk diurus secara mandiri. Karena menurut dia, tindakan tersebut sangat beresiko. Ia meminta masyarakat Kota Malang memasrahkan proses pemulasaraan jenazah Covid-19 kepada pihak berwenang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES