Dosen Peternakan Unisma Malang jadi Pemakalah Terbaik di Webinar Nasional Persepsi 2020

TIMESINDONESIA, MALANG – Bekerja Work from Home (WFH) tidak membuat kreatifitas dan inovasi terhenti, terbukti dari salah satu civitas akademika Unisma Malang bisa menjadi salah satu pemakalah terbaik pada kegiatan Webinar Nasional Persepsi 2020.  

Webinar tersebut digelar, Jumat (29/5/2020) mulai pukul 13.30-19.00. Kegiatan Webinar tersebut diikuti oleh berbagai perguruan tinggi  Negeri maupun Swasta bidang Peternakan dengan penyelenggara menggandeng asosiasi profesi Peternakan Indonesia yaitu Persepsi (Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia).  

Kegiatan Webinar ini terdiri dari 17 sesi paralel diskusi. Di paralel diskusi kelompok 7, Dosen program Sarjana dan Pascasarjana Peternakan Dr.Ir. Mudawamah meraih pemakalah terbaik.  Makalah yang diangkat dengan judul tantangan Pendidikan Tinggi Swasta dalam menyiapkan Sumber Daya Peternakan yang Unggul dan Mandiri.  

Tulisan ini memberikan penjelasan tentang berbagai tantangan dalam peningkatan profesionalitas dosen dan re-desain kurikulum berbasis bidang peternakan di era industrial revolution 4.0 maupun pandemi covid-19, new normal dan kampus merdeka.  

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Kiprah dari salah satu dosen Unisma ini membuktikan Unisma terus melakukan kreatifitas dan invasi  di berbagai kesempatan dan even di tengah pandemi covid-19 dalam menyumbangkan pemikirannya sesuai moto Unisma yaitu Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban dunia.

Saat di temui Dr.Ir. Mudawamah, M.Si, IPM menceritakan kendala apasaja yang dihadapi saat mempersiapkan makalah Webinar.

"Waktu pengumuman dan pelaksanaan webinar sangat pendek tidak seperti seminar offline sehingga butuh kejelian dalam memanage waktu.  Karena dalam makalah saya harus memunculkan benang merah berbagai perkembangan pendidikan diantaranya Revolusi Industri 4.0, Kampus Merdeka, protocol pandemi covid-19 yaitu social distancing dan physical distancing dengan banyak membaca berbagai literatur.  Kuncinya adalah ditengah situasi serba online maka seseorang dituntut  berkerja secara cermat, cepat dan update serta banyak shalawat dan doa sehingga kita bisa mengatasi berbagai kendala yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut Dr. Mudawamah menjelaskan, dalam makalah tersebut mampu menggambarkan tantangan masa depan kebutuhan sdm peternakan yg berubah dikaitkan dg RI 4.0, pandemi covid-19, new normal, kampus merdeka yang mempercepat perubahan kriteria sumber daya manusia bidang peternakan berbasis pada spesifik skills, expert, kemampuan kolaborasi dan networking, kemampuan aspek digital dan IoT dan entrepreneurship.  

Pendidikan Tinggi Swasta harus mengelola secara efektif networking dg alumni, industri dan perguruan tinggi lain guna menginplementasikan kampus merdeka dan individual learning tetapi juga harus mampu menciptakan competiveness melalui efisiensi biaya, keunggulan spesifik bidang peternakan yang selaras dengan keunggulan “the founders” yg tertuang dlm AD/ART yayasan. SDM yang tangguh dan mandiri indikatornya adalah sdm yg mampu diserap di dunia kerja dan industri serta mampu membuka lapangan kerja baru dengan berwirausaha. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement