Peristiwa Daerah

Jaga Ketahanan Pangan Keluarga saat Pandemi Covid-19, Inovatif Kuncinya

Rabu, 15 Juli 2020 - 07:31 | 43.77k
Slamet Haryanto Direktur PT Bupas Banjarnegara di kolam ikan dan kebun cabe miliknya. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Slamet Haryanto Direktur PT Bupas Banjarnegara di kolam ikan dan kebun cabe miliknya. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Menjaga ketahanan pangan keluarga, terutama dalam masa pandemi Covid-19, tidak cukup hanya dengan bercocok tanam padi dan senisnya. Tapi harus melakukan inovasi seperti diversifikasi pertanian macam tumpang sari dan minapadi (ikan dan padi) dan lain sebagainya.

Sedang untuk tanaman perkebunan juga bisa ditanam albasiyah diselingi kopi dan tanaman produktif lain. Sehingga ke depan tanaman ini akan memiliki nilai ekonomis berkelanjutan.

Hal ini disampaikan Direktur PT Bumi Pasir Sejahtera (Bupas) Banjarnegara, Slamet Haryanto saat berbincang - bincang dengan TIMES Indonesia, Senin (13/7/2020).

Slamet-Haryanto-1.jpg

Diakuinya saat ini baru sebagian kecil saja petani kita mau melakukan intensifikasi pertanian. Padahal di era milenial kita membutuhkan kreativitas dalam bidang apapun.

"Dan ingat bertani jangan dianggap remeh. Karena dengan bertani kita juga bisa menjadi kaya. Artinya bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Saratnya kita kreatif dan jangan monoton," ujarnya.

Pada kesempatan itu Slamet yang juga penasehat DPC PDI Perjuangan Banjarnegara mengajak TIMES  Indonesia melihat kolam ikan miliknya. Ikan nila di dalamnya berumur tiga bulan tetapi sudah tampak besar dan sehat.

"Itu karena inovasi pada makanan. Kita tambahkan tetes tebu pada pelet (makanan ikan) maka gizi peket akan meningkat dan ini memacu perkembangan ikan," tuturnya.

Slamet-Haryanto-2.jpg

Slamet Haryanto saat ini di samping mengembangkan ikan nila juga membuat pembibitan kopi. Sedikitnya 40 ribu pohon kopi robusta sedang ditangkar.  "Nah tanaman kopi yang saya deder sendiri sudah mulai ditanam. Diharapkan 2-3 tahun ke depan sudah bisa memetik hasilnya," paparnya.

Menurut Slamet Hariyanto, ini adalah investasinya di bidang pertanian. "Sementara kesibukan perusahaan kami di bidang pertambangan pasir batu tetap berlangsung," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES