Ekonomi

Dua Pekan Uji Coba, Transaksi Nontunai di SPBU Kota Surabaya Meningkat Tajam

Selasa, 14 Juli 2020 - 16:53 | 21.54k
Uji coba penggunaan transaksi non tunai di SPBU Kota Surabaya (Foto : Pertamina)
Uji coba penggunaan transaksi non tunai di SPBU Kota Surabaya (Foto : Pertamina)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dua pekan uji coba transaksi nontunai di SPBU Kota Surabaya mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan transaksi nontunai yang meningkat sampai 5 kali lipat setelah dua pekan diuji cobakan.

Pemberlakuan transaksi cashless di SPBU seluruh Surabaya ini telah dilaksanakan sejak 1 Juli 2020 kemarin sebagai fase pertama, dengan ujicoba transaksi nontunai via aplikasi My Pertamina yang dilakukan dalam 1 jalur khusus "red carpet".

"Peningkatan transaksi non-tunai sebesar 440 persen, atau menjadi lima kali lipat lebih ini, menjadi indikasi bahwa konsumen SPBU di Surabaya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru, untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya," ujar Rustam Aji kepada TIMES Indonesia, Selasa (14/7/2020) di Surabaya.

Sebelum program SPBU PSBB dijalankan, transaksi non-tunai di Kota Surabaya rata-rata di bulan Juni 2020 hanya sekitar 1.500 transaksi per hari.

Setelah dilaksanakan program PSBB fase pertama, Pertamina dalam 2 minggu ini, transaksi nontunai meningkat menjadi lebih dari 5 kali lipat, menjadi sekitar 8.100 transaksi non-tunai per hari. Bahkan pada tanggal 9 Juli lalu, total transaksi non-tunai di SPBU se-Kota Surabaya mencapai lebih dari 9.800 transaksi.

aplikasi-My-Pertamina.jpg

Program ini dilaksanakan sebagai salah satu implementasi Peraturan Walikota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi COVID-19 di Kota Surabaya, yang menyebutkan agar transaksi jual beli dilakukan secara non-tunai.

Menyikapi hal tersebut, Pertamina berupaya untuk tetap berpartisipasi aktif dalam pencegahan penularan COVID-19 dan siap mendukung Peraturan Walikota tersebut.

Seperti diketahui, penggunaan benda-benda yang disentuh oleh banyak orang, termasuk uang tunai baik kertas ataupun logam sebaiknya terus dikurangi penggunaannya dalam masa Pandemi COVID-19. Dikarenakan virus penyebab COVID-19 bisa saja berpindah dari tangan satu orang ke orang lain melalui uang tunai.

Selain itu, Pertamina juga ikut mendukung program Bank Indonesia dengan menggalakkan program Gerakan Nasional nontunai (GNTT). "Karena pembayaran secara non-tunai atau biasa disebut cashless terbukti sebagai metode transaksi keuangan yang praktis, aman, dan efisien," tambah Rustam.

Dosen Departemen Mikrobiologi Klinik FKUB, dr. Andrew William Tulle, MSc dalam webinar Idjen Talk mengatakan bahwa Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab COVID-19 dapat bertahan di permukaan benda mati seperti plastic dan logam selama beberapa jam hingga beberapa hari.

"Ada penelitian yang menunjukkan bahwa COVID-19 lebih stabil saat berada pada permukaan yang licin. Penelitian itu juga menunjukkan setelah uang kertas dan koin diberi virus, masih bisa dideteksi setelah 2-4 hari," jelasnya terkait keuntungan transaksi nontunai di SPBU Kota Surabaya dalam memutus penyebaran Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES