Pendidikan

Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Gigi Tiruan Berbasis 3D Printer

Selasa, 14 Juli 2020 - 13:19 | 103.93k
Naufal Prawironegoro bersama tim dan tekniker gigi saat berada di laboratorium tekniker gigi. (Foto: Humas ITS)
Naufal Prawironegoro bersama tim dan tekniker gigi saat berada di laboratorium tekniker gigi. (Foto: Humas ITS)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Melalui 3Dentist, empat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ciptakan sebuah inovasi baru yaitu gigi tiruan berbasis 3D printer. Keempat mahasiswa ITS tersebut terdiri dari Naufal Prawironegoro, Hasan Basalamah, Dirvan Purnomo, dan Syarifatul Aisyah.

Inovasi berawal dari permasalahan sulitnya mencari laboratorium gigi untuk restorasi gigi atau pengambilan bentuk gigi seperti semula. Melalui aplikasi ini, keempat mahasiswa tersebut membantu untuk mengoptimalkan pengadaan gigi tiruan secara cepat dengan tetap memperhatikan keakuratan dari gigi tiruan yang dihasilkan.

Naufal-Prawironegoro-2.jpg

Naufal Prawironegoro sebagai ketua tim mengatakan, 3Dentist ini merupakan bisnis yang menjual produk gigi tiruan dengan material porselen dan akrilik yang pembuatannya menggunakan teknologi berbasis 3D printer.

“Pemilihan nama 3Dentist ini dipilih dari 3D untuk mewakili 3D printer dan dentist untuk mewakili gigi,” jelas Naufal, Selasa (13/7/2020).

Mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini melanjutkan, awal mula pembuatan startup ini berasal dari tugas kuliah yang mengangkat permasalahan orang tuanya yang kesulitan mencari laboratorium gigi untuk restorasi gigi. Tim kemudian terpikir untuk merealisasikan ide membuat startup yang bergerak di bidang produksi gigi tiruan yang dibuat dari 3D printer.

“Tentunya dengan harga yang jauh lebih murah dari teknologi sekarang ini dipakai yakni semi automatic CAD/CAM,” terang Naufal.

Adapun keunggulan yang ditawarkan oleh 3Dentist yaitu biaya produksi pembuatan gigi yang lebih murah, waktu pembuatannya yang cepat dengan hasil yang lebih rapi, presisi, dan akurat.

“Bahkan tingkat kedetailannya mencapai skala 10 mikro atau setara denga 10^ (-6) meter,” kata Naufal.

Berbeda dengan pembuatan secara manual yang membutuhkan waktu hitungan hari karena harus sering melakukan kontrol ke dokter, Naufal mengatakan gigi tiruan berbasis 3D pembuatannya hanya membutuhkan waktu hitungan jam saja.

Selain menggunakan material porselen dan akrilik, menurut Naufal, ke depannya produk ini akan terus dikembangkan dengan menjual gigi tiruan menggunakan material lain. Kemudian 3Dentist direncanakan juga akan menjual mesin 3D printer-nya, menjual resin, serta membuka jasa maintenance dan perbaikan mesin 3D printer.

Naufal-Prawironegoro-3.jpg

Untuk pengembangan startup, ungkap Naufal, yakni dengan membagi tugas antar tim inti untuk menangani tugas tertentu. Seperti ada mahasiswa yang berperan sebagai business development untuk mengurus klien dan relasi ke investor. Ada hipster yang jago mendesain dari mulai media sosial, pitch deck, hingga proposal.

Juga ada bagian teknis yang mengurus tentang operator mesin 3D dari mulai perakitan proses cetak pemilihan, pembelian bahan, serta penelitian dan perkembangan untuk peningkatan kualitas produk.

Adapun tantangan dalam pengembangan startup ini yaitu karena tim memiliki latar belakang ilmu seperti elektro dan mesin, sehingga pengetahuan tentang gigi minim. “Namun meski begitu, kami mendapat bantuan dari dokter gigi yang memberikan pengetahuan tentang alur kerja dari bisnis gigi tiruan,” tambah Naufal.

Sedangkan, untuk kendalanya yaitu setiap orang memiliki karakteristik gigi yang berbeda-beda. Karena masih belum banyak pengalaman, sehingga Naufal dan tim masih terus belajar tentang kondisi gigi yang dibutuhkan pasien. “Mulai dari kekerasan tekstur gigi hingga pewarnaan yang sesuai,” papar Naufal.

Proses pembuatan gigi tiruan ini dimulai dengan memindai 3D lalu file yang didapatkan dikonversikan dalam format .stl. Kemudian diunggah ke mesin yang sudah siap untuk mencetak dengan bahan yang telah disiapkan seperti porselen. Lalu mengatur pengaturan melalui software slicing 3D, jika sudah kemudian dicetak.

"Setelah selesai, maka dilakukan finishing dengan menggunakan bahan cleansing," imbuhnya.

Startup yang bisa diakses lewat 3dentist-info.com ini sudah diakui secara nasional, terbukti ketika berkompetisi dalam lomba bisnis bertajuk Win Your Future, 3Dentist menyabet juara ketiga kategori Universitas pada awal bulan Juli lalu. Naufal Prawironegoro bersama dengan Hasan Basalamah berhasil mengenalkan startup-nya dalam kompetisi yang diadakan oleh Universitas Prasetya Mulya.

Harapan Naufal, bisnis gigi tiruan berbasis 3D printer ini bisa terus berkembang, karena tim masih menyesuaikan produk hingga mencapai Minimum Viable Product (MVP) agar bisa diterima klien. “Yakni hingga mendapat produk baru dengan fitur yang sangat sederhana tetapi mampu memberikan hasil maksimal untuk klien,” ungkap Naufal, mahasiswa ITS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES