Indonesia Positif

Jelang Idul Adha, Kementan RI Optimis Kebutuhan Hewan Kurban Terpenuhi

Selasa, 14 Juli 2020 - 07:14 | 43.77k
Kementan dan rombongan memastikan ketersediaan ternak aman jelang idul adha. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Kementan dan rombongan memastikan ketersediaan ternak aman jelang idul adha. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUBANG – Jelang Idul Adha, Kementerian Pertanian dan Kementerian Agama RI, telah menerbitkan surat edaran berisi panduan pelaksanaan kurban selama pandemi. Panduan itu mencakup langkah-langkah mitigasi risiko dalam penjualan dan penyembelihan hewan kurban.

Menurut panduan itu, pedagang hewan kurban harus mengoptimalkan penjualan secara daring. Kalaupun melakukan jual-beli secara tatap muka, pedagang maupun pembeli harus menerapkan physical distancing, pengecekan suhu tubuh, dan langkah-langkah higiene personal lainnya.

Kementerian Pertanian optimistis ketersediaan hewan potong untuk kebutuhan kurban dan lainnya mencukupi jelang perayaan Idul adha 2020.

Kambing-Kurban.jpg

Untuk memastikan itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi unit pengolahan pakan dan kandang pembiakan, serta penggemukan sapi di desa Neglasari, Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang, Minggu (12/7). Kawasan tersebut merupakan kawasan dari ternak dan Korporasi Brahman Sejahtera.

Korporasi Brahman Sejahtera meliputi 16 kecamatan, 66 Desa, dan 117 Kelompok, dengan yang aktif 66 Kelompok. Adapun jumlah peternak sebanyak 1.834 Orang, dan jumlah ternak  2.705 ekor dengan rata-rata kepemilikan 2-3 ekor.

Dalam kesempatan ini, Mentan meminta kepada para peternak agar terus melakukan produksi, meski saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi. Dia juga berharap agar peternak tidak selalu bergantung pada bantuan pemerintah, melainkan harus mampu mengembangkan bantuan-bantuan yang sudah diberikan.

Lebihlanjut SYL mengatakan bahwa kementan sudah memberikan unit pengolahan pakan, unit pengolahan pupuk jadi harus dimanfaatkan dengan betul. 

Kambing-Korban.jpg

Untuk merealisasikan pengembangan 1000 desa sapi, Mentan berharap para peternak bisa memfokuskan cara kerjanya kepada orientasi bisnis, serta menambah rata-rata kepemilikan sapi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Dengan memanfaatkan pinjaman dari KUR, yang baru mempunyai dua sampai tiga ekor sapi bisa terus bertambah. Saya sudah berkoordinasi dengan pusat supaya KUR untuk pertanian bisa tiga kali lipat," katanya.

Pada kesempatan terpisah Kepala Badan PPSDMP prof. Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengintruksikan ke UPT Pelatihan untuk memberikan pelatihan Juleha agar  dalam proses penyembelihan hewan qurban harus memenuhi aspek kehalalan dan aspek Kesejahteraan Hewan.

Kedua aspek tersebut sejalan dengan persyaratan prinsip dasar penyembelihan sehingga peran juru sembelih menjadi sangat penting dalam memastikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban agar memenuhi persyaratan syariat Islam.

Sementara Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, membenarkan bahwa BBPP Batu diberikan tugas untuk melaksanakan  kegiatan pelatihan dan sosialisasi tentang pelaksanaan penyembelihan hewan qurban kepada masyarakat secara massif dalam mengedukasi masyarakat.

Khususnya bagi panitia kurban terkait penanganan hewan kurban, penyembelihan halal, dan penanganan daging kurban yang higienis baik langsung maupun tidak langsung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES