Peristiwa Daerah

Kekurangan Pengawas Sekolah, Begini Tanggapan Bupati TTS

Selasa, 14 Juli 2020 - 08:25 | 91.88k
Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun. (foto: Joe/Times Indonesia)
Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun. (foto: Joe/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, TIMOR TENGAH SELATAN – Jumlah pengawas sekolah untuk SD dan SMP di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), saat ini jauh dari kata cukup. Untuk saat ini dibutuhkan 64 orang Pengawas SD dan SMP.

Menyikapi kekurangan tenaga pengawas tersebut, Bupati TTS, Egusem Pieter Tahun menegaskan Pemerintah Daerah segera menggelar Diklat bagi calon Pengawas. 

“Terkait dengan kekurangan pengawas sekolah yang ada maka para calon pengawas yang telah mengikuti seleksi akan melanjutkan lagi dengan diklat sebelum diangkat menjadi pengawas sekolah. Sebenarnya pada tahun 2019 sudah dianggarkan tetapi karena akibat dari pandemi covid-19 maka anggaran dipotong, sehingga belum bisa terlaksana, tetapi dari Pemda TTS tidak akan menutup mata dengan hal tersebut,” ujar Tahun pekan lalu di rumah jabatan Bupati.

Tahun mengatakan, untuk diklat calon pengawas, dalam perubahan anggaran tahun ini, jika memungkin maka akan disiapkan anggarannya. Namun jika tidak memungkinkan, diklat calon pengawas akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang. 

“Kekurangan bukan hanya pada pengawas sekolah saja tetapi ada kekurangan pada pejabat struktural pada eselon II yang belum bisa mengikuti diklat karena terjadinya pemotongan anggaran untuk covid-19. Selain itu juga ada kekurangan pejabat fungsional untuk penilai kinerja, dan pada bidang teknik, tata bangunan, kearsipan, itu yang harus melalui diklat,” jelasnya.

Untuk saat ini, Kabupaten TTS mengalami kekurangan banyak pengawas sekolah. Koordinator Pengawas (Korwas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, Yunus Missa, menjelaskan, untuk SD sendiri membutuhkan tambahan 43 pengawas. 

Total SD di Kabupaten TTS sebanyak 543 Sekolah. Idealnya, 1 orang Pengawas SD hanya bisa mengawasi maksimal 10 sekolah. 

Dari jumlah tersebut, kata Missa, dibutuhkan 55 orang Pengawas SD. Namun saat ini, di Kabupaten TTS hanya ada 12 orang pengawas. 

Untuk jenjang SMP, 1 pengawas maksimal mendampingi 7 Sekolah. Total SMP di TTS sebanyak 180 Sekolah, sehingga dibutuhkan 25 orang pengawas. 

Namun sampai saat ini, di TTS hanya ada 4 orang pengawas untuk SMP. Ini artinya masih dibutuhkan 21 orang Pengawas lagi. Total Pengawas SD  dan SMP di TTS seharus 80 orang. Yang ada saat ini baru 16 orang sehingga dibutuhkan tambahan 64 orang Pengawas untuk SD dan SMP. 

“Untuk perekrutan terkait pengawas sekolah kami bersyukur karena pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun lalu sudah membangun kerja sama dengan LP2KS dan telah dilakukan perekrutan," kata Missa.

Menurutnya, perekrutan sudah dilakukan pada tahun 2019 dengan merekrut 55 orang calon Pengawas untuk semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD hingga SMP.  

"Dari 55 orang yang mendaftar ikut calon seleksi pengawas hanya 54 orang yang ikut seleksi, dari 54 orang yang ada 10 orang dinyatakan tidak lolos seleksi sehingga yang lolos seleksi itu hanya 40 orang,” ungkap Missa. 

Dirinya sangat berharap kepada Pemkab TTS dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar memasuki masa new normal dapat dilakukan perubahan anggaran dan mengalokasikan kembali dana yang sudah ditetapkan untuk diklat calon pengawas itu sehingga diklat calon pengawas sekolah bisa dilaksanakan pada tahun 2020 ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES