Pendidikan

Infrastruktur Bukan Halangan, yang Penting Kolaborasi Bikin Konten Pembelajaran

Selasa, 14 Juli 2020 - 07:00 | 16.10k
M. Hasan Chabibie dalam sebuah webinar pendidikan.
M. Hasan Chabibie dalam sebuah webinar pendidikan.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan persiapan menuju new-normal di bidang pendidikan, infrastruktur teknologi bukan menjadi tantangan utama. Demikian disampaikan Plt Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemendikbud), M. Hasan Chabibie, Selasa (14/07/2020).

Menurut Hasan, penyiapan konten pembelajaran yang bermutu menjadi sangat penting. 'Hari ini, ternyata infrastruktur tidak menjadi problem. Yang jadi isu penting, bagaimana agar tiap peserta didik bisa memahami konten-konten yang ada dengan baik," ungkapnya.

Dalam pandangan Hasan, mayoritas anak didik siap dengan pembelajaran berbasis digital, akan tetapi konten yang bagus tidak mudah diproduksi. "Kalau kita bikin digital konten yang bagus ternyata tidak mudah. Tidak semua punya infrastruktur lengkap, tidak semua punya studio dan perangkat lain," jelas Hasan, yang juga Plt. Ketua Umum Mahasiswa Ahlut Thariqah an-Nahdliyyah (MATAN).

"Maka, penting kolaborasi bersama agar kualitas pendidikan kita semakin naik. Entah dengan pendekatan online, penggunaan televisi atau perangkat lainnya," ucapnya.

Hasan-Chabibie-2.jpg

Hasan Chabibie menjelaskan, selama pembelajaran di masa pandemi, mayoritas siswa masih diberikan tugas oleh gurunya dalam bentuk soal. Belajar dari rumah itu masih dalam pola mengerjakan soal-soal. Itu ada di semua jenjang, baik SD, SMP maupun SMA.

"Hal yang menarik, pada jenjang SD, adik-adik kita para siswa, lebih dominan mengakses pembelajaran dari televisi. Dari sini kita bisa melihat, bahwa aktivitas belajar dari rumah secara online ternyata tidak 100 persen terkoneksi dengan aktivitas para gurunya. Karena dari laporan riset Kemendikbud, banyak guru yang masih menggunakan soal-soal," demikian jelas Hasan Chabibie.

Di sisi lain, Hasan Chabibie menyoroti peran guru dan kualitas sumber daya yang berbeda, yang berpengaruh pada pembelajaran online. "Tentu saja, jumlah pendidik sekitar 3,5 juta orang baik PNS maupun swasta, tentu tidak sama kualitasnya, baik dari sisi teknologi, literasi di bidang informasi, dan sebagainya." ucapnya.

Berangkat dari kondisi ini, Hasan Chabibie mengajak semua stake-holder pendidikan, serta aktifis komunitas pembelajaran di manapun berada untuk menjalin kolaborasi.

"Nah, yang penting adalah, bagaimana mendesain proses belajar dengan menggunakan teknologi tertentu, atau aplikasi dari start-up yang ada, agar prosentasi penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran menjadi naik," ucapnya.

Menurut Hasan Chabibie, Pusdatin Kemendikbud melalui layanan Rumah Belajar, TV Edukasi dan beberapa layanan lain, membuka diri untuk kolaborasi pembuatan konten-konten pembelajaran berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES