Pembelajaran Tatap Muka Belum Diizinkan, Sekolah di Ngawi Pakai Metode MPLS Daring

TIMESINDONESIA, NGAWI – Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS)  yang menandai dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021 di Ngawi dilaksanakan tanpa tatap muka. Upacara pengenalan siswa di SMPN 2 Ngawi misalnya dilakukan secara daring melalui live streaming di Instagram.

"Hari ini baru pengenalan sekolah yang dilakukan secara daring dan upacara penerimaan murid baru,” ujar Kepala SMPN 2 Ngawi Hary Supriyono, Senin (13/7/2020).

Kepala Dinas Pendidikan Ngawi M. Taufiq Agus Susanto. (Foto: Ardian Febri TH/ TIMES Indonesia)

Hary mengungkapkan, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ngawi telah mengeluarkan surat edaran terkait metode pembelajaran selama pandemi Covid-19. Mengingat Ngawi belum zona hijau, pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan.

"Pembelajaran dilakukan secara daring termasuk MPLS yang berlangsung selama 4 hari," ungkap Hary.

Kepala Dindik Ngawi Muhammad Taufiq Agus Susanto menyatakan MPLS digunakan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah kepada siswa. Mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dan lainnya.

"Setiap sekolah sudah kami berikan pedoman MPLS," ujar Taufiq.

Taufiq menegaskan, tahun ajaran baru ini pembelajaran tetap dilakukan jarak jauh. Pengawas dan penilik sekolah diwajibkan memberikan laporan tentang monitoring dan evaluasi hasil pembelajaran daring yang dilakukan sekolah.

"Guru yang bertugas di sekolah harus menjalankan protokol kesehatan," tegas Taufiq.

Pembelajaran dan masa pengenalan lingkungan sekolah secara daring dilakukan dengan pertimbangan Ngawi belum berstatus zona hijau Covid-19. Sehingga siswa belum bisa belajar secara tatap muka di sekolah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement