Peristiwa Daerah

Penyebutan Zona Hitam Covid-19 di Solo Untuk Syok Terapi Masyarakat

Senin, 13 Juli 2020 - 21:45 | 45.30k
Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo memberi penjelasan kepada awak media mengenai pernyataan zona hitam Covid-19 di Kota Solo, Senin (13/7/2020). (Foto: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)
Wali Kota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo memberi penjelasan kepada awak media mengenai pernyataan zona hitam Covid-19 di Kota Solo, Senin (13/7/2020). (Foto: Mukhtarul Hafidh/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SOLO – Banyaknya mahasiswa PPDS FK UNS asal kota Solo yang positif Covid-19 saat belajar di RSUD Dr. Moewardi membuat Pemkot Surakarta menyatakan Kota Solo masuk zona hitam Covid-19.

Wali kota Surakarta, FX. Hadi Rudiyatmo menjelaskan, dari 25 mahasiswa Program Pendidikan Dokter (PPDS) FK (UNS) yang positif Covid-19 saat berada di RSUD Dr. Moewardi Surakarta itu, 10 di antaranya ber-KTP Solo.

‘’Biasanya hanya 1 pasien positif terus tiba-tiba bertambah jadi 18, terus kita sampaikan Kota Solo zona hitam Covid-19 ya benar adanya,’’ ujar wali kota ketika dicegat awak media sebelum rapat koordinasi penanganan Covid-19 di ruang Manganti komplek balai kota, Senin (13/7/2020).

Wali kota tidak memberi keterangan gamblang saat ditanya indikator zona hitam tersebut. Ia hanya mengatakan adanya penyebutan zona hitam atau zona merah itu agar bisa dijadikan syok terapi masyarakat agar lebih waspada dan hati-hati.

‘’Yang harus waspada itu, dulu ada KLB itu karena ada 1 pasien positif Covid-19 yang meninggal. Sekarang tambah 18 yang positif ya tidak apa-apa zona hitam, jadi syok terapi. Agar masyarakat lebih waspada, lebih ketat pengawasan dan harus sadar menggunakan masker. Susah sekali diminta pakai masker,’’ ujar wali kota.

Ditanya soal langkah selanjutnya setelah keluar statement Kota Solo zona hitam Covid-19, wali kota menjelaskan, pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan di Kelurahan Jebres dan Mojosongo yang banyak dikatakan orang sebagai zona merah Covid-19 di Kota Solo. Selain itu, Pemkot Solo juga bakal menutup Alun-alun Kidul Kraton Surakarta mulai besok.

Langkah lain, wali kota juga sudah meminta RSUD Dr. Moewardi memberi laporan perkembangan pasien positif Covid-19 yang berada di rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah tersebut pada pukul 12.00 WIB setiap hari.

Wali kota mengaku sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak RSUD Moewardi dengan terlebih dahulu meminta izin kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

‘’Saya beri waktu setiap jam 12 (RSUD Dr.Moewardi) sudah memberi informasi kepada dinas kesehatan. Nanti dari dinas kesehatan melapor ke saya. Saya langsung share ke lurah-lurah. Tiap hari harus melaporkan kondisi yang ada di Solo,’’ ucap wali kota.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih menyampaikan klarifikasi, jumlah mahasiswa PPDK UNS yang bekerja di RSUD Dr. Moewardi yang positif Covid-19 ada 25 mahasiswa. Dari jumlah tersebut, 15 mahasiswa berasal dari Solo dan berada di Solo. "Sembilan di antaranya ber-KTP Kota Solo dan 6 lainnya ngekos di Solo," tutur Siti Wahyuningsih. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES