Peristiwa Daerah UMKM Tangguh

Gus Yani: UMKM Gresik Harus Bangkit di Tengah Pandemi

Senin, 13 Juli 2020 - 22:33 | 84.13k
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani. (Foto: Dok. Fandi Akhmad for TIMES Indonesia)
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani. (Foto: Dok. Fandi Akhmad for TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pengusaha muda yang juga Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani mengatakan usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) Gresik harus bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Bakal calon bupati Gresik ini menilai ada sejumlah strategi UMKM agar bisa survive di tengah wabah Covid-19. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah revitalisasi UMKM.

"Melalui revitalisasi itu, saya yakin UMKM di Gresik bisa bertahan dan manpu bangkit kembali meski ada pandemi Covid-19," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (13/7/2020).

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kabupaten Gresik, jumlah UMKM tahun 2019 total 176.221. Sektor UMKM merupakan penyumbang lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan dari jumlah 1.305.886 per juni 2020.

Selama pandemi Covid-19 sektor UMKM mengalami masa sulit dengan menurunnya penjualan, kendala permodalan, menurunnya pesanan, logistik yang tidak lancar, hingga acaman gagal bayar yang berpotensi bermasalah pada sektor keuangan.

Menurut Gus Yani, pemerintah daerah perlu memprioritaskan kembali fokus terhadap ekonomi. Sebab, dalam kondisi krisis peran UMKM sangat besar untuk bangkit.

"Harus diprioritaskan kembali karena pelaku UMKM itu memiliki keluarga yang harus dihidupi. Ditambah lagi dengan adanya tekanan akibat membengkaknya biaya rumah tangga," kata Gus Yani.

Maka dalam kondisi seperti itu, Gus Yani menyarankan pemerintah kabupaten Gresik harus membalikkan tren saat ini. Yaitu dengan cara memberikan dukungan insentif dan paket kebijakan yang cepat dan tepat sasaran.

Selain itu, kendala lain yang dihadapi para pelaku UMKM di masa pandemi ini adalah terganggunya pasokan terutama yang tergantung pada barang impor. Misalnya sentra perajin songkok yang salah satu bahan bakunya seperti kain di import dari Jepang, Korea Selatan, Jepang dan Amerika. Sedangkan bagian luar yang berbahan kain beludru ada yang impor dari Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Gus Yani menerangkan saat ini ada teknologi yang sudah sangat maju. Menurutnya, UMKM tetap bisa bertahan meski terdampak Covid-19. Seperti halnya memanfaatkan teknologi digital untuk inovasi strategi penjualan di tengah krisis. Antara lain dengan mengulas kembali bisnis, mengenali customer base dan kebutuhannya.  

"Permudah proses bisnis, klasifikasikan produk yang mudah dijual. Selain itu, segera lakukan digitalisasi produk usaha ke dalam katalog yang mudah dibagikan, perdalam stok barang," terang dia.

Tak hanya itu, Ketua DPRD Gresik, Gus Yani juga menilai pengajuan stimulus daya beli UMKM Gresik dan koperasi serta program belanja di warung tetangga juga penting dilakukan untuk menggerakkan ekonomi di desa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES