Peristiwa Daerah

Pariwisata NTB Turun, Sektor Lain Siap Akselerasi Penguatan Ekonomi di Tahun 2021

Senin, 13 Juli 2020 - 21:10 | 24.05k
Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Republika)
Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). (Foto: Republika)

TIMESINDONESIA, MATARAMPariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) alami penurunan karena Covid-19. Namun sektor lain siap mengakselerasi percepatan ekonomi terutama di 2021 mendatang. 

Hal itu menjadi pembahasan utama dalam MarkPlus Government Roundtable dengan teman NTB: Akselerasi Pemulihan Ekonomi pada Senin (13/7/2020) yang digelar secara daring. Menurut Kepala Bank Indonesia Provinsi NTB Achris Sarwani, ekonomi di kuartal pertama 2020 memang masih positif.

"Efek Covid-19 belum terasa. Pertumbuhannya masih positif di kuartal pertama yang sebesar 1,79 persen walau kuartal empat 2019 mencapai 5,7 persen. Namun kontraksi baru terasa di kuartal kedua, di mana prediksi bisa -7 persen dan kuartal ketiga naik namun tetap di minus -3 persen," ungkapnya. 

Menurut Gubernur NTB Zulkieflimansyah target utama sekarang adalah menurunkan jumlah penderita positif Covid-19, sembari memperhatikan efeknya kepada sosial ekonomi. Karena penurunan ekonomi artinya bisa memunculkan kemiskinan sampai ketidakstabilan politik.

Sebagai salah satu cara mendorong ekonomi tetap hidup, pemerintah daerah NTB lalu memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan pokok tiga tahap berstatus jaring pengaman sosial.

"Salah satu tujuannya adalah menghidupkan ekonomi dengan melibatkan UKM dalam pengadaan bantuan. Di tahap kedua ada 500 UKM terlibat sampai tahap ketiga ada 4.700 UKM," ujarnya.

Harapannya pada kuartal ketiga pertumbuhan bisa naik kembali walau masih minus di kisaran -3 persen dan pada kuartal keempat bisa mendekati nol.

Baik Zulkieflimansyah maupun Achyar yakin 2021 NTB akan akselerasi secara ekonomi.

Selain itu sektor-sektor yang sebenarnya tidak terdampak diharapkan bisa menjadi salah satu mesin pertumbuhan, seperti pertanian sampai pertambangan. Terutama pertambangan yang kini harga emas sedang naik dan menjadi kesempatan memaksimalkan ekonomi lokal.

Menurut Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, sektor seperti pariwisata walau sedang menurun juga harus jadi pertimbangan. Selain itu dengan adanya Covid-19, konsumen ingin produk dan jasa serba berkualitas,

"Kalau bicara pariwisata, Bali memang paling siap. Namun ini saat tepat untuk pariwisata NTB mengambil kesempatan yang sama. Kualitas dari TTI (trade, tourism, dan investment) harus kualitas, bukan kuantitas. Dan jangan hanya siapkan 2021 saja, tapi 2030 karena Indonesia sedang dalam bonus demografi," tutup pakar marketing tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES