Bank Indonesia Catat Kinerja Sektor Industri Pengolahan Turun di Kuartal II

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Bank Indonesia mencatatkan bahwa kinerja sektor industri pengolahan turun di kuartal II tahun 2020 dan baru diperkirakan membaik di kuartal III di tahun yang sama.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam siaran pers, Senin (13/72020).

“Akibat pandemi Covid-19 terjadi penurunan permintaan yang mengakibatkan terjadinya kontraksi pada volume produksi di kuartal II. Penurunan tercermin dari prompt manufacturing index (PMI) Bank ndonesia sebesar 28,55%, turun dari 45,64% pada kuartal I/2020. Sementara PMI-BI pada kuartal II/2019 tercatat sebesar 52,66%,” ujar Onny Widjanarko.

Sedangkan pada kuartal III, volume produksi akan membaik pada fase kontraksi sebesar 47,98 persen seiring dengan membaiknya volume pesanan barang input di triwulan III.

Dalam 3 tahun terakhir, Bank Indonesia mencatat bahwa tahun ini merupakan fase terendah karena volume produksi tercatat mengalami kontraksi yang cukup dalam dengan indeks sebesar 25,36%.

Pada kuartal III/2020, kinerja seluruh subsektor industri pengolahan diperkirakan akan meningkat meski masih terbatas dan tetap berada pada fase kontraksi. Beberapa sub sektor dengan perkiraan indeks PMI-BI tertinggi pada periode tersebut adalah pupuk, kimia dan barang dari karet (49,65%), serta makanan, minuman, dan tembakau (48,42%).

“Membaiknya kinerja industri pengolahan subsektor makanan, minuman dan tembakau diperkirakan karena pelonggaran pembatasan di sejumlah daerah dan masuknya masa transisi new normal atau normal baru sehingga mendorong permintaan masyarakat,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement