Peristiwa Daerah

Kembali Persoalkan UKT, BEM Malang Raya Demo di DPRD Kota Malang

Senin, 13 Juli 2020 - 13:25 | 135.79k
Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPRD Kota Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGBEM Malang Raya dan Aliansi Seruan Aksi Mahasiswa melakukan unjuk rasa menyoal uang kuliah tunggal (UKT) yang mahal di tengah pandemi Covid-19. Aksi digelar di depan Gedung DPRD Kota Malang Jalan Tugu, Senin (13/7/2020).

Peserta aksi sebelumnya melakukan long march dari Stadion Gajayana melewati Jalan Semeru, Jalan Kahuripan hingga Alun-alun Tugu Kota Malang. Secara bergantian mereka berorasi menyampaikan tuntutannya.

"Cukup hati ini yang tidak terawat, pendidikan jangan. UKT Jadi PPT. Negeriku darurat pendidikan. Berikan potongan SPP/UKT selama masa pandemi Covid-19," begitu tulisan poster yang mereka bawa.

Koordinator BEM Malang Raya, Mahmud, meminta pemerintah lebih peka terhadap situasi pandemi saat ini. Terutama menjelang tahun ajaran baru, dimana mahasiswa dituntut membayar biaya kuliah yang mahal.

Padahal beber Mahmud, orang tua mahasiswa banyak yang terdampak Covid-19. Sebab itu, mahasiswa meminta penurunan UKT untuk keberlangsungan proses pendidikan.

Demo-UKT-2.jpg

"Berbagai upaya sudah kami lakukan. Audisi dengan pimpinan kampus kami masing-masing. Turun jalan sudah. Demo lewat media sosial sudah. Tapi pemerintah tidak peka, kondisi ini sudah krisis. Pemerintah harus dengar dan bikin kebijakan yang konkret pro mahasiswa," ungkapnya.

Pria yang juga Presiden Mahasiswa Unmer Malang itu menilai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan kampus belum maksimal untuk mengakomodir keinginan mahasiswa.

"Peraturan tersebut dirasa banyak kegagalan dalam sisi strategis maupun teknisnya," imbuhnya.

Dalam aksi ini, BEM Malang Raya membawa lima tuntutan berikut:

  1. Adanya transparansi dari pihak Kampus untuk memberikan laporan keuangan kampus secara terperinci.
  2. Adanya pemotongan UKT atau Biaya kuliah dari kampus
  3. Adanya sebuah demokratisasi dalam kampus
  4. Menuntut kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota untuk mengevaluasi terkait prosedur adanya bantuan dana hibah dari Pemda
  5. Mendesak kepada Kemendikbud dalam mendorong BUMN serta Kemendes untuk memberikan subsidi Kuota Data maupun penyediaan fasilitas internet untuk keperluan Perkuliahan Online

Wali Kota Malang Sutiaji dan beberapa pimpinan DPRD Kota Malang menemui dan berdialog langsung bersama peserta aksi. Dalam dialognya, Sutiaji berjanji akan menyampaikan inspirasi mahasiswa kepada pusat.

Terkait bantuan Covid-19 kepada mahasiswa, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan kepada beberapa kepala daerah.

"Tuntutan hari ini langsung kami fax kan ke pusat. Mahasiswa di sini bagi kami tidak dipandang mahasiswa asal mana. Semuanya anak bangsa yang belajar di sini," tuturnya.

BEM Malang Raya mengancam jika tuntutan yang dibawa tidak ditindaklanjuti, mereka akan turun jalan kembali dengan massa yang lebih besar. Tuntutan UKT menjadi sorotan mahasiswa karena selama pandemi Covid-19, mereka menganggap fasilitas perkuliahan dan operasional tidak berjalan seperti biasanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES