Kopi TIMES

Kemungkinan

Senin, 13 Juli 2020 - 14:12 | 52.07k
Moh Ramli, Wartawan TIMES Indonesia dan Penulis Buku.
Moh Ramli, Wartawan TIMES Indonesia dan Penulis Buku.

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Ada salah satu cerita yang menurut saya sangat menarik. Yang harus saya share kepada pembaca. Tentang salah satu kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seseorang laki-laki. Sadisnya, sang korban adalah pamannya sendiri.

Mengapa dia membunuh?

Ibunya adalah seorang wanita penghibur. Setiap malam, pamannya tersebut selalu menghujatnya habis-habisan atas profesi yang dilakukan oleh ibunya tersebut. Yang sudah dilakukanya bertahun-tahun. Setiap ibunya pulang, tak pernah absen segala ucapan dan perkataan 'sampah' ditimpakan oleh pamannya tersebut. Namun di samping itu, pamannya selalu meminta uang kepada ibunya dengan cara memaksa. Jika tidak diberikan uang, pamannya itu akan marah dan memukul habis-habisan.

Pamannya itu adalah seorang pemalas dan sepanjang hidupnya hanya berprofesi sebagai pengangguran saja. Masalah itu setiap malam disaksikan olehnya tak pernah absen. Akhirnya, di suatu sore, karena sudah tidak tahan, dia merencanakan pembunuhan terhadap pamannya itu. Ia ingin melindungi kehormatan ibunya dengan cara apapun. Dia pun bunuh pamannya itu dengan sadis. Ditusuk dengan pisau yang sangat tajam dan besar. Lalu dimutilasi dan dibuang ke sungai. Dia memilih mendekam di penjara meski bertahun-tahun, asal ibunya itu, tak ada lagi yang menyakiti. 

Kawan, apa yang bisa kita petik dari cerita di atas? Yakni, segala persoalan, sepelik apapun itu, besar kemungkinan pasti ada hal-hal di segala sisi yang mungkin tidak bisa kita jangkau. Artinya, laki-laki pembunuh sadis tersebut adalah seorang yang sangat baik. Yang karena dia sangat cinta dan menjaga kehormatan ibunya, dia memilih untuk membunuh. Apa itu buruk? Mungkin benar. Dan harus dijatuhi pidana hukuman sesuai pengadilan. Tetapi kita sepakat bukan? Dia adalah orang yang heroik dan tentu sangat baik. 

Jangan menjustifikasi seseorang dengan penilaian-penilain kita. Apapun itu. Apapun masalahnya itu. Karena penilaian kita, dimungkinkan salah, karena ketidaktahuan besar di baliknya. Mungkin kita hanya tahu mereka-mereka yang dicebloskan ke jeruji besi. Tetapi kita tidak tahu, mengapa mereka menjadi pembunuh. Mengapa mereka menjadi pencuri. Mengapa mereka menjual narkoba dan sebagainya. 

Kawan, hidup ini misteri. Kita hanya bisa mereka-rekanya saja. Kita boleh menilai manusia. Karena ia tampak. Tetapi penilaian itu harus difondasikan dengan kemungkinan-kemungkinan. Mungkin dengan kasat mata, kita melihat seseorang itu adalah buruk. Tetapi dimungkinkan kita belum pernah melihat seseorang itu melakukan kebaikan di banyak tempat. Kita melihat seseorang adalah pendusta. Tetapi dimungkinkan seseorang itu hanya berdusta saat kita mampu melihatnya saja. Tanpa tahu di banyak tempat seseorang itu tidak pernah berdusta. Kita melihat seseorang itu adalah bakhil. Tetapi dimungkinkan kita tidak tahu, di banyak tempat seseorang tersebut adalah sangat dermawan. 

Pendek kata, segala Ciptaan-Nya, hanya Dia yang tahu apa yang tak seorangpun tahu. Dan hanya Dia pula yang memaafkan. Kita sebagai manusia, yang sadar penuh keterbatasan. Hanya bisa mereka-reka tanpa kesimpulan. Atas penilaian-penilaian kemungkinan sesama manusia. Pada yang benar dan yang salah.

Wallahu Alam Bisshowab.

***

*) Oleh: Moh Ramli, Wartawan TIMES Indonesia dan Penulis Buku.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES