Pendidikan

Hari Pertama Sekolah, Siswa SD Mengaku Sedih karena Belajar Secara Daring

Senin, 13 Juli 2020 - 11:52 | 64.06k
Vino Sebastian Putra siswa kelas tiga di SD Kemala Bhayangkari XI Waru saat melakukan pembelajaran daring. (Foto: Inntan/TIMES Indonesia)
Vino Sebastian Putra siswa kelas tiga di SD Kemala Bhayangkari XI Waru saat melakukan pembelajaran daring. (Foto: Inntan/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAHari pertama sekolah untuk tingkat pendidikan dasar hingga menengah atas dimulai pada Senin (13/7/2020). Berbeda tahun ajaran baru sebelumnya yang dilaksanakan secara tatap muka, kali ini siswa diharap untuk melaksanakan kegiatan belajar secara daring.

Vino Sebastian Putra, salah satu murid kelas tiga di SD Kemala Bhayangkari XI Waru, Sidoarjo, Jawa Timur yang mengaku sedih karena harus melakukan kegiatan sekolah secara daring. Dirinya mengaku adanya rindu kepada teman-teman dan gurunya.

“Aku lebih suka belajar di sekolah karena asyik banyak temannya. Aku rindu mereka,” ungkap Vino saat ditemui TIMES Indonesia.

Vino-Sebastian-Putra-siswa-n.jpg

Saat daring, Vino diarahkan oleh sekolah untuk belajar di aplikasi ruang guru, meski begitu ia tetap berada dalam dampingan orangtua saat mengoperasikan handphone milik orangtuanya.

“Harus selalu didampingi dan diawasi karena anak kecil yang masih duduk di kelas 3 SD belum saatnya dipegangi hp sendiri,” ujar Endang Nur Fatma selaku orang tua Vino.

Endang mengatakan harus bisa memanfaatkan waktu luangnya untuk tetap mengawasi dan memperhatikan anak pertamanya tersebut, meski ia juga memiliki anak kedua yang berusia 8 bulan bukan berarti anak pertama diabaikan.

“Ya kegiatan saya selama di rumah seperti ini mengurus 2 anak sekaligus. Mendampingi anak pertama (Vino) dan anak kedua berusia 8 bulan. Memang begitu tugas seorang ibu,” terangnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, konsep pembelajaran online bukan menjadi persoalan, namun ini merupakan metode baru yang akan diterapkan di masa mendatang.

“Belajar secara online tidak masalah yang terpenting tujuan dari interaksi tersebut tercapai. Hal ini teknologi digital menjadikan aktivitas berlangsung secara cepat sehinga tidak harus bertatap muka,” ujar Khofifah.

Hal ini, Khofifah telah menyemangati pelajar yang tidak bisa melakukan kegiatan secara tatap muka sehingga pelajar di Jawa Timur tak patah semangat meski belajar dari rumah.

“Jangan berkecil hati apalagi patah semangat, kita tidak sendirian. Tetap semangat dalam belajar di rumah karena dengan semangat bisa menentukan masa depan Indonesia,” kata Gubernur Jatim Khofifah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES